(voinews.id) - Asosiasi Agen Perjalanan dan Pariwisata Peru (Asociación Peruana de Agencias de Viajes y Turismo / APAVIT) kembali menyelenggarakan Pameran Pariwisata Tahunan yang berlokasi di Taman Patriotic Sanctuary No.2, Miraflores, Lima.
Pameran diikuti lebih dari 100 eksibitor di bidang industri pariwisata, dibuka oleh Wakil Menteri Pariwisata Peru, Julia Isabel Alvarez Novoa dan Presiden APAVIT, Ricardo Acosta Rodriguez La Rosa. Sejak tahun 2018, Indonesia berpartisipasi secara mandiri dalam pameran pariwisata APAVIT, namun kali ini tampil bersama Thailand dan Malaysia sebagai tiga negara yang tergabung dalam ASEAN Committee in Lima (ACL).
Dalam acara pembukaan, tiga negara ACL berkesempatan menampilkan pertunjukan kesenian, dimana Indonesia menampilkan angklung, sedangkan Thailand dan Malaysia masing-masing menampilkan tarian tradisional.
Penampilan angklung oleh anggota Dharma Wanita Persatuan dan staf KBRI Lima yang membawakan: El Condor Pasa dan Yesterday (Beatles) mendapatkan sambutan meriah dari pengunjung, terlebih lagu El Condor Pasa merupakan lagu rakyat karya komponis Peru. “Baru kali ini saya melihat dan mendengar secara langsung alat musik angklung.
Sungguh takjub alat musik berbahan bambu tersebut dapat membawakan lagu rakyat kami, El Condor Pasa dengan nada yang baik” demikian dikatakan Andrea Pavia, seorang warga negara Peru yang mengelola sebuah agen perjalanan wisata di kota Lima.
Dalam kesempatan ini juga, Duta Besar Republik Indonesia untuk Peru merangkap Bolivia, Marina Estella Anwar Bey mengajak menari poco-poco yang disambut meriah oleh para hadirin dengan ikut menari secara bersama, antara lain, Ketua Parlemen Peru, María del Carmen Alva Prieto, Duta Besar Malaysia, Fenny Nuli, Duta Besar Thailand, Sorayut Chasombat, Presiden APAVIT, Ricardo Acosta Rodriguez La Rosa dan Wakil Presiden APAVIT, Patricia Campos.
Stan Indonesia yang diisi KBRI Lima menampilkan video dan informasi tentang destinasi pariwisata unggulan Indonesia. Pada stan Indonesia juga ditampilkan satu pasang manekin berbusana tradisional Sumatera Barat yang menarik banyak perhatian pengunjung, baik pelaku pariwisata maupun masyarakat umum untuk berfoto bersama manekin tersebut.
Selama dua hari pelaksanaan pameran, stan Indonesia telah dikunjungi lebih dari 305 pengunjung.
Sebagian besar pengunjung menanyakan informasi daerah tujuan wisata unggulan Indonesia, peraturan terkini kunjungan wisata ke Indonesia dalam masa pasca pandemi, dan peraturan kekonsuleran terkait visa kunjungan.
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Keikutsertaan KBRI Lima pada pameran pariwisata APAVIT merupakan salah satu upaya KBRI Lima untuk lebih mengenalkan Indonesia kepada masyarakat di Peru. Salah satu pengunjung stan Indonesia, Luz Rosario Azana Bolce mengatakan bahwa kunjungan ke stan Indonesia mengingatkannya saat tinggal bersama suami dan anaknya selama lima tahun di Indonesia (Serang, Bandung, Banyuwangi dan Denpasar). “Saya cinta Indonesia dan berharap suatu saat nanti dapat kembali berkunjung ke Indonesia, seperti yang telah kami lakukan lebih dari sepuluh tahun lalu”, demikian katanya.
Dengan melakukan kegiatan promosi Indonesia seperti ini diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan Peru berkunjung ke Indonesia yang dianugerahi keindahan alam, keragaman suku bangsa, adat istiadat, seni dan budaya sebagai salah satu satu negara tujuan wisata terbaik di dunia.
KBRI Lima/voinews.id