(voinews.id)- Ketua DPR RI Puan Maharani berharap hubungan bilateral Indonesia-India semakin dipererat karena kedekatan kedua negara sudah terbangun selama 73 tahun. “Seperti persahabatan Presiden Pertama Indonesia, Soekarno dengan Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehr, yang dekat secara ideologi dan fisik bagaikan kakak dan adik, sering bergandengan tangan saat bertemu,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Hal itu dikatakan Puan saat bertemu dengan Ketua Lok Sabha India Om Birla, di sela-sela “the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit” (P20), di Jakarta,
Puan berharap Indonesia dan India yang telah bekerjasama dalam berbagai sektor strategis, dapat terus meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara. Menurut dia, nilai perdagangan antara kedua negara ditargetkan mencapai 50 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Dia juga mendukung India yang akan menggantikan presidensi Indonesia untuk perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di tahun 2023. Parlemen India juga akan menjadi tuan rumah untuk pelaksanaan P20 tahun 2023.
“Kami menyambut baik kepemimpinan India di G20, dan saya juga mendoakan semoga Yang Mulia Om Birla diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan Keketuaan P20,” ujarnya. DPR RI menyelenggarakan acara P20 di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu-Jumat (5-7 Oktober 2022).
Dalam acara P20, DPR mengusung tema "Parlemen Kuat untuk Pemulihan Berkelanjutan", yang sejalan dengan tema Presidensi G20 yaitu "Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat". Ada empat isu utama yang akan diangkat dalam pertemuan P20 yaitu, pertama, pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau. Kedua, ekonomi inklusif dan ekonomi kuat untuk menghadapi tantangan terkini yaitu krisis pangan, energi, dan stagnasi.
Ketiga, parlemen efektif dan demokrasi dinamis; keempat, kesetaraan jender, dan pemberdayaan perempuan. Pelaksanaan P20, yang menjadi satu rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, diselenggarakan di Gedung Nusantara atau yang lebih dikenal dengan "Gedung Kura-Kura".
antara