Saturday, 29 October 2022 12:17

Santri di Indonesia Go Digital

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

 

(voinews.id) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ingin momentum Peringatan Hari Santri dijadikan para pelajar terutama di pesantren-pesantren untuk bertransformasi ke era digital atau go digital.

Menparekraf Sandiaga Uno saat Peringatan Hari Santri Nasional di Pesantren An Nawawi Tanara, Serang, Banten, 28 Oktober 2022, menjelaskan tantangan era digital telah masuk ke berbagai bidang, salah satunya ekonomi. Tantangan yang begitu besar ini dapat diatasi salah satunya dengan menggerakkan potensi para santri. Santri menjadi jawaban atas tantangan-tantangan yang terjadi di era digital. Untuk itu,  kebutuhan yang begitu besar terhadap konten-konten kreatif dan digital yang bernapaskan islam dan berakhlakul karimah bisa diciptakan para santri di era saat ini.

Menurut data dari Kementerian Agama menunjukkan, ada 26.975 pondok pesantren di Indonesia per-Januari 2022 dengan total santri mencapai 5 juta orang. Jawa Barat termasuk Banten menyumbang jumlah pondok pesantren terbanyak, yakni 8.343 pesantren atau sekitar 30,92 persen dari total pesantren secara nasional.

“Secara kuantitas data, kita memiliki Sumber Daya Manusia yang mumpuni. Bayangkan jika 1 persen saja dari total 5 juta santri bisa membuat konten kreatif digital yang bermanfaat untuk umat, itu berarti ada tambahan 50 ribu konten kreator baru di Indonesia,” ujarnya.

Menparekraf mengatakan ada lima tantangan ekonomi digital yang akan dihadapi kedepan antara lain pertama Cyber Security, kedua Tight Competition, ketiga Human Resource Development, keempat Availability of Internet Access, dan kelima Regulations.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Kemenparekraf memiliki program Santri Digitalpreneur Indonesia yang merupakan kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif saat ini.

Program Santri digitalpreneur Indonesia 2022 telah terlaksana di 5 kota yaitu Tasikmalaya (Jawa Barat), Tanah Datar (Sumatera Barat), Banjar Baru  (Kalimantan Selatan), Bondowoso dan Sidoarjo (Jawa Timur). Program ini melibatkan 250 santriwan dan santriwati yang mengikuti pelatihan intensif dari 50 pesantren yang terkurasi melalui website santridigitalpreneurindonesia.com dari ratusan pesantren yang mendaftar.

“Melalui program ini diharapkan santri dapat menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya. Sehingga santri turut serta berkontribusi dalam memenuhi target 1,1 juta lapangan pekerjaan dari sektor usaha ekonomi kreatif pada tahun 2022 dan total 4,4 juta lapangan kerja di sektor yang sama pada 2024 mendatang,” ujar Menparekraf.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin mengatakan santri adalah pejuang bangsa, dan peringatan hari santri nasional menjadi penghargaan tersendiri bagi para santri dan ulama yang telah berjuang untuk negeri ini. Santri diharapkan menjadi contoh dan jadi teladan bagi generasi muda.

Wakil Kepala Negara menjelaskan Hari santri ditetapkan berdasarkan peristiwa lahirnya fatwa jihad melawan penjajah pada 22 Oktober 1945. Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Wapres mengajak semua masyarakat untuk mewujudkan santri digital agar Indonesia bangkit.

Untuk itu, Wapres Ma’ruf Amin berpesan kepada Menparekraf agar terus membantu mendatangkan ahli-ahli ekonomi kreatif digital ke pondok-pondok pesantren di Indonesia sehingga ada transfer pengetahuan kepada para santri dan para pengajar di pesantren.

Selain itu, Wapres menyampaikan, pemerintah berupaya agar para santri mendapat suntikan pengetahuan lain untuk mendukung produk-produk ekonomi kreatif santri termasuk mendapat akses yang lebih luas seperti pengetahuan tentang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan pembiayaan.

Dalam kesempatan tersebut hadir pula Ibu Wakil Presiden Wury Ma’ruf Amin, PJ Gubernur Banten Al Muktabar; Deputi Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, M Neil El Himam; Inspektur Utama Kemenparekraf/Baparekraf Restog Krisna Kusuma; Direktur Aplikasi, Permainan, TV, dan Radio Kemenparekraf/Baparekraf Iman Santosa. (Dora VOI)

Read 411 times