Monday, 07 November 2022 09:30

Xi sebut pertemuan dengan Olaf Scholz perkuat kerja sama China-Jerman

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

(voinews.id)- Presiden China Xi Jinping menuturkan kunjungan Kanselir Jerman Olaf Scholz akan semakin meningkatkan saling pengertian dan kepercayaan antara kedua pihak dan memperdalam kerja sama praktis di berbagai bidang, serta memberikan peluang kepada kedua pihak untuk merencanakan pertumbuhan hubungan bilateral ke depan. Presiden China menggelar pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam kunjungan resminya ke China di Balai Agung Rakyat, Beijing.

Xi menyatakan bahwa Scholz merupakan pemimpin Eropa pertama yang mengunjungi China usai Kongres Nasional Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) ke-20. Ini juga merupakan kunjungan pertama Scholz ke China sebagai kanselir federal Jerman. Xi menekankan bahwa hubungan China-Jerman tidak dapat mencapai tingkat saat ini tanpa visi luar biasa dan keberanian politik dari generasi-generasi pemimpin China dan Jerman, seraya menyebut bahwa tahun ini menandai peringatan 50 tahun hubungan diplomatik China-Jerman.

Perjalanan lima dekade tersebut menunjukkan bahwa selama kedua pihak mengikuti prinsip saling menghormati, mencari kesamaan seraya mengesampingkan perbedaan, mempertahankan pertukaran dan pembelajaran timbal balik, serta berupaya mengejar kerja sama yang saling menguntungkan, hubungan bilateral akan terus berjalan ke arah yang tepat secara keseluruhan dan mencatatkan kemajuan yang stabil, imbuh Xi.

Menyebut tentang lanskap internasional yang kompleks dan tidak pasti, Xi menggarisbawahi perlunya China dan Jerman, dua negara besar yang memiliki pengaruh signifikan, untuk bekerja sama di masa yang penuh dengan perubahan dan ketidakstabilan, serta berkontribusi lebih banyak dalam perdamaian dan pembangunan global. China akan bekerja sama dengan Jerman untuk kemitraan strategis menyeluruh yang berorientasi masa depan serta untuk kemajuan baru dalam hubungan China-Jerman dan China-Eropa. Xi memberikan penjelasan kepada Scholz terkait Kongres Nasional CPC ke-20, dengan fokus khusus pada esensi modernisasi China.

Dia menyatakan bahwa modernisasi merupakan cita-cita dan tujuan bersama masyarakat di semua negara. Kendati demikian, negara-negara harus memilih jalur mereka menuju modernisasi dengan mempertimbangkan realitas nasional masing-masing. Xi mengatakan bahwa modernisasi China memiliki elemen yang sama dengan proses modernisasi di semua negara, namun lebih bercirikan sejumlah fitur unik dalam konteks China, karena kondisi nasional China yang unik, karena sistem sosial dan filosofi tata kelola China, serta karena pemahaman yang diperoleh dari upaya menuju modernisasi selama puluhan tahun. Sang presiden menguraikan bahwa China telah menegakkan dan mendorong perdamaian dunia melalui pembangunannya sendiri.

Dalam proses ini, pembangunan China dan negara-negara lainnya menjadi lebih saling terhubung dan memperkuat satu sama lain. China akan tetap berkomitmen untuk memajukan keterbukaan berstandar tinggi, tetap melangkah ke arah yang tepat dalam globalisasi ekonomi, mendorong ekonomi dunia yang terbuka, serta memperluas penyatuan kepentingan dengan negara-negara lain.

Xi menekankan bahwa kepercayaan politik mudah dihancurkan namun sulit untuk dibangun kembali dan hal itu harus dipelihara dan dilindungi oleh kedua pihak. Dia mengutip pernyataan yang digunakan oleh mantan kanselir Jerman Helmut Schmidt dan dihargai oleh Xi, bahwa pemimpin politik harus memiliki ketenangan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat mereka ubah, keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat mereka ubah, dan kebijaksanaan untuk membedakan dua hal itu.

"Penting bagi China dan Jerman untuk saling menghormati, mengakomodasi kepentingan inti satu sama lain, mematuhi dialog dan konsultasi, serta bersama-sama menolak gangguan dari konfrontasi blok dan upaya untuk melihat semua hal melalui prisma ideologi," ujar Xi. Dia menyerukan kedua pihak agar tetap menjaga arah hubungan bilateral secara keseluruhan dari perspektif strategis, mengejar kesamaan terbesar melalui cara yang konstruktif, dan memajukan kerja sama praktis dengan pikiran yang terbuka untuk menciptakan kondisi bagi pertumbuhan hubungan bilateral jangka panjang dan stabil. "Tidak boleh ada pembatasan yang diterapkan secara sepihak atau ekspektasi yang tidak realistis," tutur Xi. 

Read 145 times