(voinews.id)- Presiden Joe Biden akan bertemu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dalam kunjungan ke Asia untuk mendiskusikan cara membendung program nuklir Korea Utara, kata pejabat Gedung Putih pada Rabu. Para pemimpin tersebut akan bertemu di Kamboja pada Minggu, 13 November, ketika Biden mengunjungi Asia untuk melakukan pertemuan dengan negara-negara anggota ASEAN dan kelompok industri G20.
"Ketiga pemimpin akan bekerja untuk 'terus meningkatkan kerja sama trilateral di seluruh Indo-Pasifik, khususnya dalam upaya bersama kami untuk mengatasi ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan oleh program senjata pemusnah massal dan rudal balistik Republik Demokratik Rakyat Korea," kata Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, menggunakan nama resmi Korea Utara (Korut).
Pada Oktober, Korut melakukan uji coba rudal balistik lebih jauh dari sebelumnya, melalui wilayah udara Jepang untuk pertama kalinya dalam lima tahun dan memicu peringatan Pemerintah Jepang kepada penduduk di sana untuk mencari tempat berlindung.
Uji coba tersebut juga mendorong Presiden Joe Biden untuk menghubungi PM Jepang Kishida dan menegaskan komitmen "keras" AS untuk melindungi Jepang. Beberapa pesawat tempur Korsel dan AS juga berlatih mengelola target di Laut Kuning sebagai bentuk respons. Selain itu, pesawat tempur AS dan Jepang juga melakukan latihan gabungan di Laut Jepang.
Pekan lalu, seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa China dan Rusia memiliki pengaruh yang dapat mereka manfaatkan untuk membujuk Korut agar tidak melanjutkan uji coba bom nuklir. Pejabat itu mengatakan bahwa meski AS telah mengatakan sejak Mei bahwa Korut sedang bersiap melanjutkan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017, tidak jelas kapan uji coba semacam itu dilakukan.
Pada Mei, ketika Biden terakhir mengunjungi Asia, beberapa pejabat pemerintahan mengatakan mereka dalam tahap akhir peninjauan kebijakannya terhadap Korut dan ingin mendorong kerja sama trilateral yang lebih besar dengan Seoul dan Tokyo terkait isu tersebut. Korut telah lama dilarang melakukan uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik oleh Dewan Keamanan PBB, yang memperkuat sanksi terhadap Pyongyang selama bertahun-tahun untuk mencoba memangkas pendanaan untuk program tersebut.
Sumber: Reuters