Monday, 26 December 2022 08:11

Xi Jinping berkomitmen terhadap keterbukaan dan pembangunan Tiongkok

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

(Voinews.id)- Pada 2022, ketika dunia bergulat dengan pandemi, gangguan rantai pasokan, konflik regional, dan proteksionisme, China, di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, tetap menjadi pendukung kuat terhadap kerja sama global dan ekonomi terbuka. Selama setahun terakhir, Xi mendorong maju ekonomi terbesar kedua di dunia itu dalam mencapai keterbukaan dengan standar yang lebih tinggi dan mengubah perkembangannya yang luar biasa menjadi peluang untuk berbagi dengan dunia.

"China akan membuka pintunya lebih luas lagi," tegasnya saat bertemu para wartawan usai terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral ke-20 Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) dalam sesi pleno pertamanya pada akhir Oktober lalu. "Kami akan teguh dalam memperdalam reformasi dan keterbukaan secara menyeluruh, dan dalam mengejar pembangunan berkualitas tinggi. China yang makmur akan menciptakan lebih banyak peluang bagi dunia," kata Xi.

PELUANG DI PASAR YANG LUAS Pada Konferensi Kerja Ekonomi Pusat (Central Economic Work Conference) yang diagendakan pada pertengahan Desember lalu, menarik dan memanfaatkan modal asing melalui upaya yang lebih besar tercatat sebagai salah satu prioritas agenda ekonomi negara itu. Pada sejumlah kesempatan di tahun ini, Xi menyebutkan tentang pasar domestik China yang sangat besar, yang ingin dia ubah menjadi "peluang besar bagi dunia."

"Tujuan kami adalah untuk meningkatkan populasi berpenghasilan menengah menjadi lebih dari 800 juta dalam 15 tahun ke depan, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dari pasar berskala besar kami," ungkap Xi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) CEO Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) bulan lalu. Sebagai bukti meningkatnya daya tarik pasar China yang luas, dalam 11 bulan pertama tahun ini, investasi langsung asing ke China Daratan mempertahankan ekspansi 12,2 persen menembus 178 miliar dolar AS (Rp2,77 kuadriliun)) terlepas dari meningkatnya kekhawatiran tentang resesi global.

Pada November, total kesepakatan tentatif senilai 73,52 miliar dolar AS dicapai untuk pembelian barang dan jasa selama satu tahun dalam Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) kelima di Shanghai, sebuah acara yang secara pribadi direncanakan, diusulkan, dikerahkan, dan dipromosikan oleh Xi.

Menggemakan komitmen keterbukaan China, sebuah artikel opini bersama di harian Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung, yang ditulis bersama oleh para pemimpin beberapa perusahaan ternama Jerman termasuk BASF dan Siemens, menyerukan pendekatan pragmatis untuk membina hubungan ekonomi dan bisnis dengan China. Artikel opini editorial yang diterbitkan pada November tersebut, mengatakan kehadiran perusahaan-perusahaan Jerman di pasar China yang berkembang secara dinamis juga melayani kepentingan ekonomi Jerman.

"Mengabaikan China akan memutuskan kami dari peluang ini," tulis mereka.

 

antara

Read 130 times