(voinews.id) Junta militer Myanmar akan membebaskan lebih dari 7.000 tahanan untuk memperingati Hari Kemerdekaan negara Asia Tenggara tersebut. Menurut laporan situs berita Myanmar Now, pernyataan junta pada Rabu menyebutkan bahwa mereka akan membebaskan total 7.012 tahanan di seluruh negeri untuk "menenangkan pikiran masyarakat, mempertimbangkan keadaan sosial dan untuk memperingati Hari Kemerdekaan negara ini. Namun, menurut junta, tahanan dalam kasus dugaan "terorisme, penggunaan alat peledak, asosiasi yang melanggar hukum, korupsi, pembunuhan atau narkoba tidak masuk dalam pembebasan tersebut.
Myanmar, yang dulu dikenal sebagai Burma, memperingati Hari Kemerdekaan setiap 4 Januari, hari ketika negara dengan mayoritas penduduk beragama Buddha itu mendeklarasikan kemerdekaan dari Inggris pada 1948. Sejumlah laporan melansir banyak orang telah dibebaskan, termasuk mantan menteri agama dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Thura Aung Ko. (ANTARA)