(voinews.id)Berikut ini sejumlah perkembangan terkini dari krisis Ukraina: Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin (9/1) membantah laporan media tentang mobilisasi lanjutan Rusia dalam operasi militer khususnya di Ukraina. Dia menekankan bahwa otoritas Rusia, alih-alih media sosial, harus menjadi sumber informasi utama.
ebuah laporan dari Bank Nasional Ukraina menunjukkan bahwa negara itu menerima dana sebesar 32,1 miliar dolar AS yang menjadi rekor tertinggi dari mitra-mitra asingnya tahun lalu, dengan Amerika Serikat (AS) merupakan penyedia dana terbesar bagi Ukraina. Mengutip laporan tersebut, kantor berita Ukrinform yang dikelola pemerintah Ukraina pada Senin (9/1) melaporkan bahwa Washington menawarkan bantuan keuangan senilai 12 miliar dolar pada 2022, disusul Uni Eropa sejumlah 8 miliar dolar, dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) sebesar 2,7 miliar dolar. Bantuan keuangan internasional itu memungkinkan Ukraina menyokong cadangan devisanya, yang mencapai 28,5 miliar dolar hingga 1 Januari, papar laporan itu.
Rusia melancarkan serangan rudal besar-besaran sebagai tindakan balasan atas serangan mematikan oleh Kiev terhadap pasukan Rusia pada menit-menit pertama tahun 2023, sebut Kementerian Pertahanan Rusia dalam laporan hariannya pada Minggu (8/1).
Dalam 24 jam terakhir, unit-unit pengintai Rusia telah mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia menyerang satu asrama yang menampung lebih dari 700 anggota militer dan satu asrama lainnya dengan lebih dari 600 tentara di Kota Kramatorsk di Donetsk, ungkap laporan itu.
Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya pada Minggu (8/1) mengatakan bahwa 50 prajurit Rusia, yang nyawanya terancam dalam penahanan, dikembalikan dari wilayah yang dikuasai Kiev setelah negosiasi. Kementerian tersebut menambahkan bahwa pesawat transportasi militer Rusia akan mengantarkan para tentara yang dibebaskan itu ke Moskow untuk menjalani perawatan dan rehabilitas.
antara