Tuesday, 23 January 2018 13:15

Presiden Soroti Tingkat Kesulitan Berinvestasi di Daerah Yang Masih Tinggi

Written by 
Rate this item
(1 Vote)

 

VOI BERITA Presiden Joko Widodo menyoroti tingginya tingkat kesulitan yang dihadapi investor untuk berusaha di daerah. Dalam Rapat Kerja Pemerintah Percepatan Pelaksanaan Berusaha di Daerah di Istana Negara Jakarta, Presiden menyebutkan tingginya minat investor untuk menanamkan investasinya di dalam negeri namun kerap terhalang oleh masalah perizinan. Dalam rapat yang dihadiri sejumla menteri kabinet kerja dan pimpinan daerah, Presiden mengatakan saat ini Indonesia telah mendapatkan kepercayaan dunia internasional untuk berinvestasi. Hal itu sepatutnya didukung oleh kemudahan berusaha melalui skema perizinan yang mudah, baik di tingkat pusat maupun daerah.

 

Insert : Ribuan investor yang ingin masuk ke negara kita. Tapi problemnya adalah didalam kita sendiri. Problemnya ada di investasi yang masih terhambat dengan urusan perizinan. Oleh sebab itu pada siang hari ini kita mengumpulkan seluruh gubernur, ketua DPRD provinsi agar kita memiliki sebuah panduan yang sama sebuah visi bersama menyelesaikan masalahnya seperti apa karena sebentar lagi kita ingin membangun sebuah single submission didahului dengan membentuk satuan tugas terutama nanti di pusat biar sambung dengan daerah tujuan investasi sehingga kita semuanya satu bahasa menyelesaikan masalah.

 

Lebih lanjut Presiden mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan berbagai paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat namun belum ditindaklanjuti oleh kepala daerah. Hal ini menurut Presiden akan menurunkan daya saing Indonesia jika dibandingkan dengan kemudahan berusaha di negara lain. Menurut Presiden, rendahnya daya saing Indonesia disebabkan oleh kesulitan perizinan dan banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi oleh para investor sehingga para investor tersebut berpaling menanamkan investasinya di negara lain. Presiden berpesan agar para kepala daerah tidak lagi mengeluarkan berbagai peraturan daerah yang justru akan menghambat masuknya investasi didalam negeri. (voi)

Read 972 times Last modified on Tuesday, 23 January 2018 13:17