Hari ini, 8 Maret diperingati masyarakat dunia sebagai Hari Perempuan Internasional. Sebuah peringatan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi dan peran perempuan (dewasa) dan anak perempuan di seluruh penjuru dunia. Tema peringatan tahun ini adalah DigitALL : Innovation and Technology for Gender Equality.
Bila dilihat secara umum, banyak perempuan yang telah berhasil mencapai prestasi tinggi dalam berbagai bidang. Tidak sedikit perempuan yang memiliki profesi sama dengan pria dalam segala aspek termasuk dalam pemerintahan di negaranya.
Tetapi ada satu catatan yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres yang harus menjadi perhatian. Ia memperingatkan bahwa dengan kondisi yang ada saat ini, kesetaraan gender diperkirakan baru akan tercapai 300 tahun lagi. Guterres menyampaikan hal ini dalam pembukaan pertemuan Komisi PBB tentang Status Perempuan ( UN Commission on the Status of Women), Senin (6/3).
Di Indonesia, memajukan kesetaraan dan keadilan gender terus didorong oleh Pemerintah. Upaya itu dilakukan melalui berbagai komitmen dan praktik baik. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga dalam Acara ”Anugerah Gatra Citra Perempuan Indonesia 2023” di Jakarta, bulan lalu mengatakan negara sejak awal telah menginstruksikan setiap sektor pembangunan untuk mengedepankan prinsip kesetaraan, keadilan, dan inklusivitas. Perempuan memiliki potensi dan kontribusi besar bagi sekitarnya. Pelibatan perempuan juga menjadi penting dalam mewujudkan kesetaraan gender dan pembangunan berkelanjutan.
Komitmen dan praktik baik yang dilakukan Pemerintah Indonesia sudah mulai memperlihatkan hasil. Paling tidak terlihat dari kenaikan peringkat Indonesia dalam laporan Global Gender Gap Report 2022 yang dirilis World Economic Forum pada bulan Juli 2022. Skor indeks ketimpangan gender di Indonesia berada di kisaran 0,697 (pada skala 0 sampai dengan 1), dan berada pada peringkat ke-92 dari 146 negara.
Tentu menjadi harapan semua perempuan Indonesia kesetaraan dan keadilan gender segera terwujud. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terus bersinergi dengan berbagai unsur untuk memberantas kesenjangan gender yang masih dialami oleh sebagian besar perempuan Indonesia. Tetapi sesungguhnya, merupakan tanggung jawab seluruh perempuan Indonesia juga untuk dapat mencapai hasil yang kondisi yang diinginkan.
Dikaitkan dengan tema Hari Perempuan Internasional tahun ini, teknologi dan inovasi digital untuk kesetaraan gender, tak ada alasan bagi perempuan Indonesia untuk tertinggal. Apalagi melihat data yang dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik, tentang mengakses internet menurut jenis kelamin, perempuan mengakses internet sebesar 54, 70 persen. Ini menjadi bukti perempuan Indonesia mendapatkan akses ke teknologi digital.
Menjadi tugas dan tanggung jawab setiap perempuan Indonesia untuk mengembangkan dan memberdayakan dirinya dalam hal teknologi dan inovasi digital. Upaya ini akan mewujudkan kesejahteraan bukan hanya untuk dirinya, tetapi untuk lingkungan, negara, bahkan dunia.
Pemberdayaan diri perempuan Indonesia dalam hal teknologi dan inovasi digital dengan dukungan dari segala pihak, tentu akan mempercepat tercapainya kesetaraan dan keadilan gender.
Selamat hari Perempuan Internasional 2023.