VOInews.id- Kardinal Italia Matteo Zuppi ditugaskan Paus Fransiskus menjalani misi perdamaian untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina. Kardinal Zuppi bertolak ke Kiev, Ukraina, pada Senin untuk bertemu dengan pemerintah setempat.
Saat mengumumkan kunjungan selama dua hari itu, Vatikan mengatakan bahwa tujuan utama dari misi tersebut adalah mendengarkan dengan seksama dari pihak Ukraina tentang cara-cara yang mungkin dilakukan untuk mencapai perdamaian yang adil dan mendukung upaya kemanusiaan yang dapat membantu meredakan ketegangan. Belum ada kepastian apakah Kardinal Zuppi akan bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy.
Zelenskyy sempat bertemu Fransiskus pada 13 Mei di Vatikan. Ia tampak kurang antusias dengan inisiatif perdamaian dari Paus yang akan menempatkan Ukraina dalam posisi yang setara dengan Rusia, yang telah menginvasi negara tetangganya itu sejak 24 Februari 2022. Kardinal Zuppi bulan lalu mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak melihat adanya mediasi dalam arti yang sebenarnya, tetapi dia siap melakukan apa pun untuk membantu meredakan ketegangan di antara dua negara tersebut.
"Kami tidak dapat menyaksikan perang tanpa setidaknya mengatakan bahwa kami merasa dekat dengan para korban dan berusaha dengan segala cara untuk mengurangi dampaknya," ujarnya. Dalam pertemuan pada Mei itu, Zelenskyy meminta Fransiskus untuk mendukung rencana perdamaian Kiev. Sebelumnya, ia berulang kali mengatakan tidak terbuka untuk negosiasi.
Rencana perdamaian itu mencakup gagasan untuk memulihkan integritas teritorial Ukraina, penarikan pasukan Rusia dan penghentian permusuhan, serta pemulihan perbatasan negara Ukraina. Dalam wawancara pada 26 Mei, Paus menyinggung hal itu dengan mengatakan bahwa penyerahan wilayah yang diduduki Rusia adalah "masalah politik" yang harus diselesaikan oleh kedua pihak. Para diplomat mengatakan bahwa Ukraina juga akan menyetujui gagasan pertemuan Zuppi dengan Zelenskyy dan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Korban dan penjajah tidak akan pernah bisa setara," kata Zelenskyy usai bertemu Paus Fransiskus pada 13 Mei. Pernyataan Vatikan yang menyebut upaya kemanusiaan pada Senin tampaknya merujuk pada permintaan Kiev dan kesediaan Vatikan untuk membantu pemulangan anak-anak Ukraina.
Kiev memperkirakan hampir 19.500 anak dibawa ke Rusia atau Krimea --wilayah Ukraina yang direbut Rusia-- sejak Februari 2022 yang dikecam sebagai deportasi ilegal. Kardinal Zuppi berasal dari Komunitas Sant' Egidio, sebuah kelompok perdamaian dan keadilan di Roma yang berperan penting dalam sejumlah negosiasi perdamaian, khususnya di Afrika. Pada 1992, kelompok itu menengahi kesepakatan untuk mengakhiri perang saudara di Mozambik, yang telah menewaskan sekitar satu juta orang dan membuat sekitar empat juta orang mengungsi.
Sumber: Reuters