VOInews.id- Otoritas Hamas di Jalur Gaza mulai membayarkan gaji bulan Juni kepada sekitar 50.000 pekerja sektor umum yang gajinya belum dibayarkan selama hampir tiga pekan, kata kementerian keuangan setempat, Rabu. Qatar merupakan donor bantuan krusial untuk kantong-kantong Gaza yang miskin. Penangguhan pembayaran gaji dari Qatar, berkurangnya pendapatan pajak serta anggaran yang membengkak menjadi penyebab krisis, menurut kementerian keuangan yang dikelola Hamas.
Kepala kantor media pemerintah Hamas, Salama Marouf mengatakan penerimaan hampir separuh dari pemberian gaji bulanan 5 juta dolar (sekitar Rp74,9 miliar) dari Qatar dan pinjaman dari bank lokal Gaza memfasilitasi pembayaran upah pada Rabu.
Menurutnya, krisis keuangan masih terjadi. Sebagian besar dari 2,3 juta warga Gaza hidup dalam kemiskinan dan perekonomian mereka bergantung pada bantuan asing. Qatar telah membayar ratusan juta dolar sejak 2014 untuk proyek pembangunan. Pihaknya saat ini membayar 30 juta dolar AS (sekitar Rp449 miliar) per bulan untuk tunjangan keluarga, bahan bakar listrik dan membantu pembayaran upah pekerja sektor umum. Disebutkan bahwa pembayaran gaji Hamas sebesar 34,5 juta dolar (sekitar Rp517 miliar) per bulan.
Gaza di bawah blokade Israel dan Mesir sejak 2007 ketika Hamas, yang menentang perdamaian dengan Israel, berkuasa. Sementara pekerja sektor umum tidak menerima gaji penuh sejak 2013.
Sumber: Reuters