VOInews, Jakarta : Editor berita menjadi orang terakhir yang menentukan cepat, tepat, dan enak dibacanyanya berita yang disajikan dalam media online. Editor menjadi peramu dan penyaji tulisan sehingga sebuah berita yang disajikan menjadi menarik. Demikian yang disampaikan Lestantya R. Baskoro, Wartawan senior dan pengajar pada Tempo Institute – Tempo Media Group dalam Workshop Editor Berita Online secara daring yang diselenggarakan Puslitbangdiklat LPP RRI, baru-baru ini.
Trainer dan penulis sejumlah buku ini menjelaskan sejumlah hal penting yang harus diperhatikan seorang editor agar tulisan yang dipublikasikan menjadi lebih jelas, enak dibaca, nyaman, dan paling penting: aman dari gugatan.
Menurut Baskoro, dasar utama yang harus dimiliki seorang editor adalah pemahaman yang kuat atas Kode Etik Jurnalistik. Menurut dia, memahami Kode Etik akan menyelamatkan tulisan.
Dalam paparannya dengan judul “Mengedit Berita, Cepat, Tepat, Enak Dibaca” penguji wartawan pada Lembaga Pers Dr. Soetomo ini menjelaskan langkah-langkah dalam mengedit berita online.
"Pertama baca cepat seluruhnya. Kekuatan media siber adalah kecepatannya. Sehingga kecepatan editor dalam menyunting tulisan menjadi poin penting untuk menyajikan berita secara cepat," ujarnya.
Kedua, lanjut Baskoro, petakan kesalahan atau keganjilan yang ditemukan. Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam tulisan adalah penggunaan dan penulisan kata depan yang tidak tepat pada judul. "Editor harus membuat 'zero kesalahan' dalam judul, " katanya.
Misalnya,: Prakiraan Cuaca DiKota Jakarta hari ini. Ini adalah penulisan yang salah, seharusnya adalah "Prakiraan Cuaca di Jakarta Hari Ini." Dalam mengedit berita, editor harus mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Ketiga, kesalahan lain yang sering muncul adalah kesalahan ketik, penulisan jabatan, dan penempatan kutipan yang terlalu panjang. Menurut Baskoro, kutipan paling panjang antara 2 – 3 kalimat. Kalau lebih sebaiknya dijadikan kalimat pasif. Editor bertugas untuk menjadikan kutipan yang disajikan menjadi “kutipan yang cerdas”.
Selanjutnya, perbaiki pengaturan alinea. Atur kalimat dalam paragraf agar tidak terlalu banyak. Bila lebih dari dari 3 kalimat, bisa ditata dalam alinea berikutnya.
Kemudian, hati-hati dalam penulisan judul dan lead. Judul dan teras berita harus sesuai dengan isi tulisan. Ini akan memuaskan pembaca membaca tulisan yang disajikan.
Terakhir, editor, kata Baskoro, jangan ragu melakukan riset untuk menambah informasi dalam tulisan yang diedit. Ada kalanya, editor harus menambahkan informasi agar tulisan menjadi lengkap. Riset kecil yang dilakukan dapat memperkaya tulisan. Langkah-langkah ini bisa membantu untuk menjadikan editor sebagai chef atau peramu tulisan yang jitu.