Monday, 26 February 2024 18:13

Peringatan 2 Tahun Serangan Rusia ke Ukraina, Akankah Berakhir atau Justru Meluas?

Written by  Andy Romdoni
Rate this item
(0 votes)

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menghadiri konferensi pers dalam forum

 

Pada 24 Februari 2024, hampir di seluruh negara di dunia memperingati 2 tahun serangan Rusia ke Ukraina. Peringatan tersebut bukan dimaksudkan untuk memuji perang, namun untuk mengingat korban yang gugur akibat perang.

Memasuki tahun ketiga serangan Rusia ke Ukraina, banyak pihak yang mendiskusikan peluang masa depan perang ini, apakah akan segera berakhir, atau justru meluas dan bertahan lebih lama?

 

Sejumlah negara Eropa termasuk Amerika Serikat (AS) menyatakan dukungannya terhadap Ukraina dan memuji ketahanan masyarakat Ukraina atas invasi Rusia. Beberapa kepala negara Eropa bahkan menyatakan akan terus memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada Ukraina selama perang berlangsung.

 

Di Ukraina, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy bersumpah bahwa Ukraina akan mengalahkan Rusia dalam perang. Hal itu ditegaskannya pada acara peringatan dua tahun perang Rusia-Ukraina yang digelar di ruang terbuka di Kyiv, ibu kota Ukraina pada Sabtu (24/2).

 

Menurut Zelenskyy, semua orang normal menginginkan perang ini segera berakhir. Namun caranya harus sesuai dengan keinginan rakyat Ukraina yaitu perdamaian yang adil.

 

Pemimpin Ukraina itu berbicara didampingi beberapa pemimpin negara yang mendukungnya seperti perdana menteri Kanada, Italia, dan Belgia serta Ketua Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen yang datang ke Kyiv untuk memperingati dua tahun invasi Rusia ke Ukraina.

 

Zelenskyy menyambut para pemimpin tersebut dengan hangat dan menyerahkan medali kepada para tentara pada sebuah upacara di bandara Gostomel di Kyiv, yang menjadi sasaran Rusia pada hari-hari pertama invasi mereka.

 

Sementara itu, banyak pihak yang memperkirakan Presiden Rusia, Vladimir Putin masih menginginkan Ukraina seutuhnya. Putin selama ini berargumen bahwa warga sipil di Ukraina, terutama mereka di wilayah Donbas timur, membutuhkan perlindungan Rusia.

 

Sebelum perang, Putin menulis esai panjang yang menyangkal keberadaan Ukraina sebagai negara berdaulat. Menurut Putin, orang-orang Rusia dan Ukraina adalah satu kesatuan.

 

Pada Desember 2023, Putin mengatakan tujuan operasi militer khusus Rusia tidak berubah. Ia menghendaki adanya demiliterisasi dan Ukraina yang netral sekaligus terus menentang perluasan pengaruh NATO ke timur Eropa.

 

Di Indonesia, Presiden Joko Widodo adalah salah satu kepala negara dunia yang datang ke Ukraina untuk menyatakan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap Ukraina. Pada Rabu, 29 Juni 2022, di hadapan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Presiden Joko Widodo menegaskan posisi Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Meskipun masih sangat sulit dicapai, Presiden Jokowi juga tetap menyampaikan pentingnya penyelesaian damai dan mengatakan bahwa semangat perdamaian tidak boleh pernah luntur.

 

Kunjungan itu kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Rusia. Dalam pertemuannya dengan Presiden Vladimir Putin, Presiden Joko Widodo membawa isu perdamaian dan kemanusiaan sebagai prioritas.

 

Meskipun belum ada tanda-tanda perang Rusia-Ukraina akan berakhir, namun peringatan 2 tahun Perang ini sepatutnya memberikan refleksi bagaimana korban terus berjatuhan di kedua pihak. Perang hanya akan meninggalkan luka dan kerusakan. Sehingga perang harus segera dihentikan.

Read 198 times Last modified on Monday, 26 February 2024 18:21