VOInews, Jakarta: Duta Besar Republik Indonesia berkolaborasi dengan Warga Pengajian Austria (WAPENA) menyelenggarakan “Kajian Ramadan dan Ramah Tamah Duta Besar RI Wina“ pada Sabtu (23/3) di gedung KBRI/PTRI Wina. Duta Besar dan Wakil Tetap RI untuk Austria, Slovenia, PBB, dan Organisasi Internasional di Wina Damos Dumoli Agusman mengatakan kegiatan tersebut mengundang masyarakat muslim Indonesia dan mitra kerja Austria untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah antar penganut agama Islamdi kedua negara.
“Iftar atau Buka Puasa Bersama 1445 H ini merupakan kolaborasi KBRI/PTRI Wina dengan masyarakat muslim Indonesia di wilayah Wina dan sekitarnya yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan resmi di Austria bernama Warga Pengajian Austria atau WAPENA, dalam bahasa Jermannya Der Indonesische Islamische Verein yang menginduk pada IGGÖ sebagai koordinator organisasi kemasyarakatan muslim di seluruh Austria," kata Damos Dumoli pada keterangan yang diterima Minggu (24/2) di Jakarta.
Ia pun mengungkapkan, pada tahun 2022, WAPENA telah memiliki masjid untuk mengsyiarkan Islam di Austria.
“Alhamdulillah Puji Tuhan bahwa WAPENA mulai tahun 2022 sudah memiliki masjid sendiri yang menjadi rumah untuk mengumandangkan Islam Indonesia yang Rahmatan ‘lil Alamin, menebarkan Islam yang merupakan rahmat bagi alam semesta dengan ciri kekhususan yang toleran, moderat, dan saling menghargai antar sesama umat beragama,” kata Damos Dumoli.
Damos Dumoli juga menyampaikan acara iftar tersebut mempertemukan masyarakat muslim Indonesia dengan mitra-mitranya di Austria dan merupakan momentum di bulan suci Ramadan guna memperkokoh kemitraan people-to-people antar kedua negara untuk peningkatan hubungan yang lebih baik lagi dalam 70 tahun mendatang.
Sementara itu, Imam WAPENA Andi Ahmad Junirsah mendorong muslim untuk mengembangkan rasa kasih sayang yang lebih besar dan tanggung jawab terhadap orang lain, baik bagi komunitasnya maupun secara global.
“Melalui tindakan kebaikan, amal, dan niat baik, umat Islam bertujuan untuk memberikan dampak positif, memajukan keadilan sosial, sifat berbagi dan menumbuhkan rasa optimisme, persatuan dan solidaritas selama bulan suci Ramadan ini,” ucap Andi.
Imam Utama IGGÖ Ermin Sehic mengatakan, Islam telah ditetapkan Pemerintah Austria menjadi agama yang resmi sejak tahun 1912 dan merupakan agama minoritas terbesar dengan sekitar 800 ribu penganut yang tersebar di semua penjuru Austria di tahun 2024.
“Merupakan suatu kehormatan bahwa masyarakat Islam Indonesia kini sudah menjadi bagian dari IGGÖ dan dapat berperan aktif serta berkontribusi bagi kebaikan umat Islam di Austria,” kata Ermin.