Pernyataan Biden itu menjadi salah satu kritik pedas yang datang dari Amerika Serikat, sekutu dekat Israel. Pekan lalu, dalam panggilan telepon dengan Netanyahu, Biden secara diplomatis menyebut situasi kemanusiaan secara keseluruhan di Gaza “tidak dapat diterima”. Ia juga menuntut Israel menerapkan langkah-langkah spesifik dan konkrit untuk mengatasi kerugian warga sipil dan menjamin keselamatan semua pekerja bantuan kemanusiaan. Biden kemudian mengancam akan menilai kembali “kebijakan AS sehubungan dengan Gaza” jika Netanyahu gagal mengambil tindakan segera untuk melindungi petugas bantuan kemanusiaan dan warga sipil. Ancaman Biden itu disampaikan menyusul serangan udara Israel yang menewaskan tujuh staf kelompok bantuan World Central Kitchen.
Selama ini, segala kritik dan tekanan internasional tidak pernah diperhatikan oleh Israel. Namun tidak demikian kala datangnya dari sekutu terdekatnya, Amerika Serikat. Buktinya, beberapa saat setelah percakapan telpon dengen Joe Biden, Netanyahu mengambil beberapa langkah untuk mencoba menjawab setidaknya beberapa tuntutan Biden. Dia buru-buru mengadakan rapat Kabinet untuk menyetujui pembukaan tiga jalur bantuan ke Gaza.
Selain menyampaikan kritik pedas terhadap Israel, Amerika Serikat juga telah mengurangi dukungan diplomatiknya terhadap Israel. Yaitu dengan bersikap abstain pada resolusi gencatan senjata di Dewan Keamanan PBB bulan lalu, sehingga memungkinkan resolusi tersebut diloloskan.
Kritik pedas pemerintah AS semacam ini sangat diharapkan untuk terus dilakukan agar dapat mendorong perubahan pendekatan yang diambil Israel terhadap konflik di Gaza. Amerika Serikat hendaknya mengambil langkah-langkah lebih serius untuk menuju ke arah itu. Salah satunya adalah, dengan mengurangi atau memberikan persyaratan lebih ketat pada penjualan senjata AS ke Israel. Selain itu, AS juga bisa mengambil langkah pembatasan terhadap bantuan militer. Bila AS berani mengambil langkah serius ini, maka bukan tidak mungkin Israel akan segera mengubah pendekatannya terhadap konflik di Gaza.