Thursday, 25 April 2024 10:45

Soroti Isu Keamanan, Indonesia Dorong Kepemimpinan ASEAN

Written by  Ranov/Andy Romdoni
Rate this item
(1 Vote)

Retno Marsudi saat menghadiri ASEAN Future Forum di Hanoi, Vietnam, Rabu (24/4).(Foto: Kemlu RI)

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendorong ASEAN untuk terus memainkan peran kepemimpinan dalam pengembangan arsitektur dan kerja sama di Indo-Pasifik. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri ASEAN Future Forum di Hanoi, Vietnam, Rabu (24/4/2024).

 

Retno Marsudi juga menekankan pentingnya persatuan ASEAN dan dapat merespons berbagai tantangan di kawasan dengan sigap.

 

“Saya sampaikan juga bahwa isu keamanan mencakup banyak dimensi, tidak hanya aspek militer dan politik, tetapi juga sosial, ekonomi dan lingkungan yang sama-sama penting dengan isu keamanan, dan harus ditangani secara komprehensif,” kata Retno Marsudi dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

 

Retno Marsudi menyampaikan, ASEAN harus memastikan Indo-Pasifik menjadi kawasan yang damai, terbuka dan inklusif yang mengedepankan dialog dan kolaborasi konkret dengan pendekatan win-win dan bukan pendekatan zero-sum, serta penghormatan dan implementasi hukum internasional dilakukan secara konsisten.

 

“Oleh karena itu, pengarusutamaan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dalam seluruh mekanisme ASEAN menjadi sangat penting," katanya.

 

Sebagaimana terefleksi pada keketuaan Indonesia tahun lalu, tahun lalu teman-teman ingat kita menyelenggarakan ASEAN-Indo Pacific Forum dan penguatan hubungan dengan Pacific Island Forum dan Indian Ocean Rim Association (IORA),” kata Retno.

 

Hal lain yang juga disampaikan dalam kesempatan tersebut adalah bahwa ASEAN harus memiliki pendekatan yang komprehensif untuk isu keamanan. Menurutnya, isu ketahanan pangan, energi, dan keuangan diproyeksikan akan menjadi tantangan ekonomi utama yang dihadapi ASEAN di masa depan.

 

“Saya sampaikan juga bahwa isu keamanan mencakup banyak dimensi, tidak hanya aspek militer dan politik, tetapi juga sosial, ekonomi dan lingkungan yang sama-sama penting dengan isu keamanan, dan harus ditangani secara komprehensif,” kata Retno Marsudi.

 

Ia pun menyampaikan bahwa ASEAN juga harus dapat mengatasi risiko keamanan yang timbul dari digitalisasi dan perkembangan teknologi terkini seperti artificial intellegence (AI) dengan mendorong dan turut menentukan tata kelola digital global dan menjembatani perbedaan digital serta memperkuat literasi digital.

 

“Kemajuan teknologi seperti artificial intelligence dan big data di satu sisi membawa manfaat besar, namun di sisi lain menjadi tantangan besar bagi keamanan yang memerlukan respons inovatif dan adaptif,” kata Retno.

 

Retno Marsudi juga menekankan pentingnya kerja sama kolektif untuk mengatasi keamanan kawasan dan global karena masing-masing negara tidak akan dapat mengatasi tantangan sendirian. Ia pun menekankan pentingnya proses yang inklusif dalam pengembangan Visi Komunitas ASEAN 2045 dengan memperhatikan suara dan kepentingan masyarakat ASEAN.

Read 159 times Last modified on Saturday, 27 April 2024 11:06