VOInews.id, Moskow:Presiden Kenya William Ruto membuat perubahan lebih lanjut pada kabinet yang baru saja diajukan empat hari lalu, lapor media Kenya pada Selasa (23/7). Sebelumnya pada Jumat (19/7), Ruto membentuk kabinet baru yang terdiri dari 11 menteri setelah kabinet sebelumnya dibubarkan pada 11 Juli di tengah protes massal terkait kenaikan pajak.
Kini, mantan Menteri Lingkungan Soipan Tuya akan memimpin kementerian pertahanan, sementara mantan Menteri Pertahanan Aden Duale akan menjalankan tugas Tuya, lapor surat kabar The Star, mengutip pesan presiden yang dikirimkan kepada ketua parlemen Kenya, Moses Wetang'ula. Nominasi baru ini dilaporkan telah dirujuk ke Komite Penunjukan negara tersebut, yang akan memeriksa para kandidat dan memberikan laporan tentang mereka dalam waktu 28 hari. Tuya dan Aden kemudian akan dilantik sebagai menteri dalam kabinet - tugas yang seharusnya mereka jalankan hingga akhir masa jabatan Ruto saat ini.
Protes melanda Kenya pada pertengahan Juni lalu setelah pemerintah negara itu mengumumkan Rancangan Undang-undang (RUU) yang akan memberlakukan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 16 persen pada roti, pengangkutan gula, layanan keuangan dan seluler, transaksi mata uang asing, serta pajak cukai 2,5 persen pada mobil dan minyak nabati. Ruto menolak menandatangani RUU tersebut dan mengembalikannya ke parlemen untuk dipertimbangkan kembali.
Menurut data terbaru dari Komisi Hak Asasi Manusia Nasional Kenya, jumlah kematian dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi telah mencapai 51, dengan lebih dari 400 lainnya dilaporkan terluka. Sejumlah lembaga yang mengawasi hal tersebut menyerukan adanya investigasi yang lebih layak.
Sumber: Sputnik-OANA