Tuesday, 06 August 2024 10:32

Kepala HAM PBB prihatin atas meningkatnya risiko konflik di TimTeng

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

VOInews.id, Jakarta:Kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk pada Senin mengatakan bahwa dia "sangat khawatir" tentang meningkatnya risiko konflik yang lebih luas di Timur Tengah, dan menyerukan de-eskalasi yang mendesak. "Saya sangat khawatir tentang meningkatnya risiko konflik yang lebih luas di Timur Tengah dan memohon kepada semua pihak, bersama dengan Negara-negara yang memiliki pengaruh, untuk bertindak segera untuk meredakan apa yang telah menjadi situasi yang sangat genting," kata Turk dalam sebuah pernyataan. Turk mengingatkan semua pihak bahwa hak asasi manusia dan perlindungan warga sipil harus menjadi prioritas utama.

 

Dia juga menekankan bahwa warga sipil -- kebanyakan perempuan dan anak-anak -- telah mengalami "rasa sakit dan penderitaan yang tak tertahankan" sebagai akibat dari bom dan senjata selama 10 bulan terakhir. "Segalanya, dan maksud saya segalanya, harus dilakukan untuk menghindari situasi ini semakin memburuk yang hanya akan memiliki konsekuensi yang lebih mengerikan bagi warga sipil," kata Turk. Ketegangan meningkat antara Hizbullah Lebanon dan Israel sejak Tel Aviv membunuh komandan militer senior kelompok itu, Fuad Shukr, dalam serangan udara di pinggiran kota Beirut pada 30 Juli.

 

Pimpinan politik Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, pada hari berikutnya dalam serangan yang dituduhkan kepada Israel, meski Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab. Hamas dan Iran telah berjanji untuk membalas pembunuhan Haniyeh, sementara Hizbullah telah berjanji untuk menanggapi pembunuhan Shukr. Kekhawatiran telah berkembang akan perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah di tengah pertukaran tembakan lintas perbatasan selama berbulan-bulan. Eskalasi terjadi dengan latar belakang serangan Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 39.600 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan oleh kelompok Palestina, Hamas.

 

Sumber: Anadolu

Read 51 times