Sunday, 27 October 2024 00:00

Siswa Sekolah Indonesia Tokyo Ikuti Pelatihan Mitigasi Bencana di Meguro

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

VOInews, Tokyo: Sirene darurat menggema di Sekolah Indonesia Tokyo (SIT) ketika simulasi gempa besar berlangsung, Jumat (25/10/2024). Dalam pelatihan yang bekerja sama dengan DPRD Meguro, Pemerintah Kota Meguro, Kepolisian Meguro, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Meguro Disaster Mitigation Department, para siswa SIT segera berlindung di bawah meja, sebelum keluar dari gedung dengan membawa perbekalan darurat.

 

Pelatihan ini bertujuan untuk membekali siswa dan tenaga pendidik dengan keterampilan mitigasi bencana, dengan dukungan penuh dari KBRI Tokyo. "Kami sangat berterima kasih kepada DPRD, Kepolisian, dan Pemadam Kebakaran Meguro atas kerja sama ini. Pelatihan ini penting untuk mengurangi korban bencana dan dapat diaplikasikan di Indonesia," kata Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Tokyo, Muhammad Al Aula.

 

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala SIT, Ari Driyaningsih, dan Ketua Komite Sekolah, Merry Astrid Indriasari. Ketua Divisi Kesejahteraan DPRD Meguro, Kanako Kobayashi, serta Chief Inspector Meguro Police Station, Tanaka Junichiro, turut hadir dalam acara tersebut.

 

Muhammad Al Aula menambahkan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat rutin dilakukan setiap tahun. "KBRI Tokyo siap bekerja sama dengan pihak Jepang untuk sosialisasi mitigasi bencana, tidak hanya untuk siswa SIT, tetapi juga seluruh WNI di Jepang," tegasnya.

 

Tidak hanya di sekolah, pelatihan juga dilakukan di Taman Rinshi-no-Mori, Meguro. Di sana, siswa diberi pengetahuan tentang penanganan gempa, kebakaran, dan keselamatan lalu lintas. Salah satu kegiatan menarik adalah siswa menaiki truk gempa yang mensimulasikan gempa berkekuatan 5 hingga 7 magnitudo.

 

Simulasi kebakaran juga dilakukan dengan memasuki ruangan penuh asap. Siswa diajarkan cara keluar dari ruangan dengan menutupi hidung dan mulut menggunakan handuk kecil.

 

Kepala SIT, Ari Driyaningsih, menekankan pentingnya pelatihan ini. “Bencana bisa terjadi kapan saja, sehingga kami melibatkan siswa, tenaga pendidik, dan juga orang tua dalam kegiatan ini,” ujarnya.

 

Sumber: Beranda Diplomasi/ VOI

Read 90 times