VOInews.id, Washington:Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump telah mengumumkan beberapa penunjukan penting dalam tim transisi pemerintahannya. Ia mengumumkan kepala staf, penguasa perbatasan, duta besar untuk PBB, dan kepala Badan Perlindungan Lingkungan. Melansir dari BBC News, Selasa (12/11/2024), tim transisi ini sedang mempersiapkan kembalinya Trump ke Gedung Putih pada 20 Januari 2025. Susie Wiles menjadi kepala staf pertama wanita. Tom Homan ditunjuk sebagai penguasa perbatasan yang bertanggung jawab atas deportasi massal imigran tanpa dokumen. Elise Stefanik, anggota Kongres dari New York, dipilih sebagai calon duta besar PBB. Lee Zeldin, mantan anggota Kongres dari New York, ditunjuk sebagai kepala Badan Perlindungan Lingkungan. Penunjukan jaksa agung menjadi paling krusial, dengan sejumlah nama potensial seperti Aileen Cannon, Jeffrey Clark, dan Ken Paxton. Posisi sekretaris negara ada nama Marco Rubio, serta Vivek Ramaswamy dan Robert O'Brien muncul sebagai calon utama.
Richard Grenell, mantan duta besar AS untuk Jerman, juga menjadi calon gelap yang potensial. Trump mempertimbangkan beberapa nama untuk jabatan penting bidang keamanan nasional, seperti John Ratcliffe, Keith Kellogg, dan Kash Patel. Untuk sekretaris pertahanan, Trump menyebut Christopher Miller, mantan sekretaris pertahanan sementara, sebagai calon utama. Michael Waltz dan Robert O'Brien juga menjadi pertimbangan untuk posisi ini. Posisi sekretaris keuangan, nama Robert Lighthizer, Brooke Rollins dan Kelly Loeffler juga dipertimbangkan. Posisi sekretaris dalam negeri, nama Kristi Noem, Gubernur South Dakota, dan Doug Burgum, Gubernur North Dakota muncul.
Doug Burgum dipertimbangkan untuk posisi sekretaris energi, di mana ia akan melaksanakan kebijakan energi Trump yang lebih agresif. Karoline Leavitt, yang sebelumnya bekerja sebagai juru bicara pers kampanye Trump, mungkin akan diangkat menjadi sekretaris pers. Robert F Kennedy Jr diperkirakan akan mengisi posisi di Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat. Elon Musk, orang terkaya di dunia, diperkirakan akan memegang peran penting dalam pemerintahan Trump. Baik dalam hal kebijakan ekonomi atau sebagai "pembantu efisiensi pemerintahan". Trump juga mengumumkan bahwa Nikki Haley dan Mike Pompeo tidak akan diundang kembali untuk bekerja dengannya. Keduanya sempat dikritik karena sikap terhadap Trump, selama masa kampanye dan pascapemilu 2020.
RRI.co.id