Monday, 02 December 2024 11:05

Pemerintah Akan Libatkan UMKM Serap Lulusan SMK

Written by 
Rate this item
(1 Vote)

 

VOInews.id, Jakarta:Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada tiga jurusan di Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) yang menyumbang angka pengangguran tertinggi. Tiga jurusan tersebut yakni Jurusan Teknik Otomotif, Jurusan Teknik Komputer dan Informatika, serta Jurusan Teknik Mesin. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof Atip Latipulhayat pun berencana melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menyerp lulusan SMK. Ia membeberkan penyebab lulusan SMK menganggur. Pertama, antara kebutuhan kerja dan jumlah lulusan SMK tidak seimbang. Artinya jumlah lulusan lebih banyak namun tidak semuanya terserap oleh dunia kerja dan dunia usaha.

 

Kedua adalah skill lulusan SMK yang tidak sesuai dengan tuntutan dunia kerja. "Diakui 60 persen SMK dikelola pihak swasta dan SMK memerlukan biaya tinggi dibandingkan SMA karena harus menyediakan laboratorium," kata Prof Atip dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, yang dikutip rri.co.id, Senin (2/12/2024). Selain itu, guru SMK jarang mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Padahal jika guru berkualitas, akan melahirkan anak didik yang memiliki skill mumpuni. Adapun upaya untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah akan memberikan pelatihan kepada guru. Pihaknya juga akan menggandeng pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menyerap lulusan dari SMK sebagai tenaga kerja. Selama ini, sekolah berfokus pada industri dan dunia usaha berskala besar untuk menyerap lulusan SMK . Padahal jumlah industri tidak sebanding dengan lulusan SMK.

 

"Sekarang diarahkan agar dunia usaha dengan UMKM, ini belum optimal padahal jumlah UMKM besar. Mengapa tidak SMK kerjasama dengan UMKM yang memiliki sektor lebih banyak karena industri belum tenti menampung SMK," ujarnya. Prof Atip mengakui ada kerbatasan anggaran sehingga kemitraan dengan pelaku usaha adalah keniscayaan. Pendekatan yang dilakukan oleh kementeriannya adalah 'Partisipasi Semesta' artinya semua stakeholder termasuk pengusaha menjadi unsur penting dalam penyelenggaraan pendidikan. "Kemitraan dengan dunia usana menurut saya adalah jalan keluar terbaik. Jika mengandalkan APBN belum semuanya terpenuhi," ucapnya menegaskan.

 

Kendati demikian, Prof Atif menegaskan jumlah pengangguran pada lulusan SMK, semakin menurun. Kasus pengangguran tertinggi berdasarkan pendidikan, masih didominasi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). "Secara umum, tingkat pengangguran lulusan SMA 30 persen dan tahun 2024, pengangguran SMK menurun, hanya 17 persen. Jadi secara keseluruhan tingkat pengangguran dari lulusan SMA," ujarnya.

 

RRI.co.id

Read 76 times