VOinews.id, Jakarta:Situasi keamanan di Suriah berangsur kondusif setelah kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil menggulingkan rezim Presiden Bashar Al-ashad. Masyarakat kembali beraktivitas dan jalan raya kembali ramai oleh kendaraan yang lalu lalang. “Saya tidak mendengar dan tidak mendapat laporan bentrokan antara pemerintah dengan pemberontak. Kehidupan masyarakat normal, lalu lintas di jalanan normal,” kata Duta Besar Indonesia untuk Suriah, Wajid Fauzi dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, Selasa (12/10/2024).
Bahkan Wajid tidak lagi mendengar suara tembakan baik selebrasi merayakan kemenangan dari pemberontak. Atau suara tembakan karena bentrok dengan pendukung Al-ashad. “Sebelumnya selebrasi kemenangan dengan menembkan peluru ke atas. Kita tidak bisa membedakan antara peluru tembakan (karena bentrokan) dengan selebrasi, karena suara sama,” ujarnya. Ancaman justru dari tentara Israel yang menyerang sejumlah objek vital di ibu kota Damascus. Kondisi tersebut membuat masyarakat menjadi cemas. “Israel menyerang 100 kali dalam dua hari. Bisa dibayangkan kita berada di rumah, suara serangan terdengar dan itu mengkhawatirkan,” ujarnya.
RRI.co.id