Monday, 24 September 2018 00:00

Film “Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak” Wakili Indonesia di Oscar

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak terpilih sebagai film yang mewakili Indonesia pada perhelatan Academy Awards 2019. Film ini akan bersaing untuk menyabet penghargaan kategori Best Foreign Languange. Hingga kini, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak telah mengantongi penghargaan NETPAC pada Festival Film Five Flavours 2017, kemudian Aktris Terbaik dalam Sitges International Fantastic Film Festival 2017 untuk aksi Marsha sebagai Marlina, dan Sinematografi Terbaik di Asia Pasific Film Festival 2018. Ketua Komite Seleksi Oscar 2019 untuk Indonesia, Christine Hakim mengatakan, Ketua Komite Seleksi Oscar 2019 untuk Indonesia.

Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak sebelumnya pernah ditayangkan dalam Asian Project Market di Busan International Festival 2015, Korea Selatan dan cinefondation L'Ateller Cannes Film Festival 2, dan melaju ke berbagai festival. Film ini tayang perdana di Festival Film Cannes pada Mei tahun lalu, kemudian tayang di New Zealand International Film Festival dan Melbourne Film Festival pada Agustus 2017. Sebulan setelahnya, film itu tayang di Toronto International Film Festival. Setelahnya, film ini kembali mengembara di sejumlah festival film internasional termasuk Vancouver International Film Festival yang digelar September dan Oktober, Sitges International Fantastic Film Festival serta Busan International Film Festival yang diselenggarakan pada Oktober 2017. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak ditayangkan perdana di Indonesia pada 16 November 2017.

Film garapan sutradara Mouly Surya ini mengisahkan tentang seorang janda di Sumba, Marlina, yang diperankan oleh Marsha Timothy. Film bercerita mengenai sekawanan tujuh perampok mendatangi rumah Marlina. Mereka mengancam nyawa, harta dan juga kehormatan Marlina dihadapan suaminya yang sudah berbentuk mumi, duduk di pojok ruangan. Lewat ide cerita dari sineas senior Indonesia Garin Nugroho, Mouly membalut cerita Marlina dengan kultur masyarakat Sumba yang kental. Marlina menjadi film Indonesia pertama yang menerima subsidi bergengsi dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kebudayaan Prancis, Cinema du Monde.

 

Read 955 times Last modified on Monday, 24 September 2018 10:59