Saturday, 29 September 2018 11:29

Tren Investasi AS di Indonesia Bergeser ke Sektor Pariwisata

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Republik Indonesia (RI)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dalam US-Indonesia Investment Summit di Jakarta baru-baru ini mengatakan, selama ini investasi AS lebih cenderung dominan di sektor pertambangan dan berada di Papua. Hal ini terjadi hingga akhir tahun 2017. Namun demikian, tren tersebut berubah di semester I 2018. Sektor yang diminati oleh AS terpantau bergeser menjadi hotel dan restoran atau pariwisata dan tepatnya di DKI Jakarta. Pada kuartal II-2018, investasi AS di Indonesia tercatat sebesar 273,9 miliar Dollar AS atau berada di urutan ketujuh. 

“Ada data yang menarik mengenai investasi Amerika di Indonesia untuk periode sebelum–sebelumnya, tidak tahu dari tahun berapa sampai tahun 2017, investasi Amerika itu didominasi oleh satu sektor di satu daerah, pertambangan, Papua. Saya tidak usah sebut perusahaannya apa tapi itulah investasi yang dominan dari Amerika di Indonesia, pertambangan di Papua. Tapi 2018 semester satu, jadi memang masih sifatnya data temporary, data sementara ternyata investasi Amerika di Indonesia bergeser. Satu sektor satu daerah, satu sektornya hotel dan restoran, satu daerahnya Jakarta. Jadi artinya apa, sudah mulai ada pergerakan ke arah investasi pariwisata dari Amerika Serikat.”

Lebih lanjut, Bambang berharap tren ini akan berlanjut karena pada akhirnya perekonomian Indonesia maupun AS harus berharap kepada turis dan pariwisata. Ia menambahkan, investasi AS di Indonesia masih relatif lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara seperti Singapura, Jepang, dan China. Share investasi AS di Indonesia sendiri hanya berkisar dari 3,1 persen hingga 6,2 persen. Oleh karena itu, Bambang mengatakan, Indonesia membuka banyak peluang bagi AS untuk berinvestasi di Indonesia, termasuk di sektor pariwisata diluar DKI Jakarta dan Bali yang selama ini jadi tujuan utama investasi. (VOI/Rezha)

Read 476 times Last modified on Saturday, 29 September 2018 20:09