Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI), Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan bantuan pengembangan kapasitas di bidang pengawasan obat dan makanan kepada Palestina. Dalam pernyataan pers bersama Menteri Luar Negeri Palestina, Riad Maliki usai konsultasi bilateral yang digelar di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa, 16 Oktober 2018, Retno Marsudi mengatakan bahwa perwakilan Pemerintah Palestina telah melakukan kunjungan ke kantor BPOM pada Senin, 15 Oktober 2018. Selain pembangunan kapasitas, Pemerintah Indonesia juga menyepakati kerjasama mengenai desalinisasi air dan pengadaan obat – obatan dengan Palestina. ‘’Indonesia melalui Badan POM juga memberikan pelatihan dalam bidang pengawasan obat dan makanan yang saat ini sedang berlangsung dan Menteri Luar Negeri Palestina kemarin sempat bertemu dengan mereka. Selain itu tadi juga saya sampaikan kepada Menteri Luar Negeri Palestina mengenai program kerjasama mengenai desalinasi air, pengadaan obat – obatan senilai kurang lebih 700 ribu US Dollar. Kita juga bicara masalah rencana MUI untuk membangun rumah sakit di Hebron’’. Sebelumnya BPOM dalam keterangan resminya menjelaskan bahwa dukungan yang diberika kepada Palestina dalam pengembangan kapasitas regulator melalui program pelatihan internasional yang berkesinambungan dalam 3 tahap. Pada tahun ini pelatihan akan fokus pada pertemuan untuk melakukan pembandingan sistem pengawasan obat dan makanan di Palestina. Pada tahun kedua, kerja sama teknis akan memberikan pelatihan mendalam tentang bidang tertentu dan pada tahun ketiga kerja sama teknis berfokus pada tahap pengimplementasian fungsi regulasi di Palestina. Indonesia, sebagai salah satu negara terkemuka dalam produksi vaksin sangat berkomitmen untuk membantu negara berkembang lainnya, terutama negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk meningkatkan kapasitas di bidang pengembangan vaksin. Momentum ini diharapkan dapat lebih memperkuat hubungan bilateral kedua negara, serta dapat menggali potensi kolaborasi ekonomi antara Indonesia dan Palestina, khususnya di bidang obat-obatan atau medis. VOI/Rezha