Indonesia akan menjadi tuan rumah Our Ocean Conference (OOC) ke-5. Konferensi kelautan yang akan digelar di Bali pada 29-30 Oktober 2018 tersebut akan dihadiri oleh delegasi yang berasal dari 160 negara. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, per 16 Oktober 2018, sudah ada sebanyak 1.696 delegasi yang mendaftar. Beberapa diantaranya ada kepala negara dan menteri dari negara delegasi.
Dalam konferensi nanti, ada 6 topik pembahasan yang akan didalami oleh para peserta forum, yaitu: perikanan tangkap yang berkelanjutan, perubahan iklim, kemanan laut, keberlanjutan ekonomi laut, polusi maritim, dan area kawasan laut yang dilindungi. Hal yang jadi fokus bisa saja Illegal, Unreported and Unregulated Fishing.
Konferensi ke lima di Bali diharapkan tidak hanya berhenti pada membangun komitment, tetapi yang lebih penting adalah
mengimplementasikan komitmen yang telah dibangun. Dari sekitar empat kali OOC yang diselenggarakan, telah diidentifikasi 663 komitmen. Banyaknya komitmen penyelamatan laut merupakan hal positif karena paling tidak, hal itu bisa dilihat sebagai wujud peningkatan kesadaran dari negara akan pentingnya upaya menjaga dan merawat, dan membangun potensi laut secara berkelanjutan. Namun demikian, ada kekhawatiran bahwa komitmen yang dibangun tidak berdasarkan pada konsensus bersama untuk merespon permasalahan pokok yang sedanG dihadapi. Tidak adanya konsesus dalam 4 OOC sebelumya membuat muncul penilaian bahwa OCC di Bali nanti akan mengalami nasib yang sama, alias berhenti pada komitmen. Komitment tanpa konsensus hanya menjadi kertas tanpa aksi.
Indonesia tidak ingin OOC kali ini hanya sekedar menjadi wahana komitmen baru. Dalam pertemuan bilateral antara Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti dengan Komisioner Uni Eropa untuk Lingkungan, Kelautan dan Perikanan Karmenu Velladari beberapa waktu lalu bersepakat bahwa forum OOC di Bali nanti tidak hanya menjadi forum yang sekedar berbicara melainkan akan menitikberatkan pada implementasi dalam menjaga laut dunia. Oleh karena itu, Indonesia bisa
mendorong OOC untuk membangun salah satu konsesus bersama untuk memberantas Illegal, Unreported and Unregulated Fishing.