Pemerintah Indonesia berkomitmen memberikan bantuan senilai 7 juta dolar Amerika atau setara 110 miliar rupiah untuk mendukung berbagai program pembangunan Palestina. Hal tersebut dibahas oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al Maliki dalam konsultasi bilateral di Jakarta, Selasa (16/10). Retno Marsudi dalam pernyataan pers bersama dengan Menlu al Maliki Selasa mengatakan, bantuan tersebut adalah kontribusi konkret bagi masyarakat Palestina. Retno menjalaskan, sebagian besar dari total bantuan tersebut digunakan untuk meningkatkan kontribusi signifikan kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dari 200 ribu dolar Amerika menjadi 2 juta dolar Amerika selama 2019-2020. Sementara bantuan masyarakat Indonesia ke Palestina mencapai 2,92 juta dolar Amerika dan 2.000 ton beras.
Selain itu Badan Zakat Nasional (Baznas) juga akan memberikan bantuan dana kepada UNRWA dan Jordan Hashemite Charity Organization untuk pengungsi Palestina. Majelis Ulama Indonesia (MUI) saat ini juga tengah dalam tahap membahas rencana pembangunan rumah sakit Indonesia di Hebron. Total bantuan tersebut juga akan mencakup bidang peningkatan kapasitas. Dikatakan, pemerintah Indonesia akan memberikan kontribusi untuk kerja sama pembangunan kapasitas sebesar 2 juta dolar Amerika untuk masa tiga tahun ke depan. Bantuan itu termasuk dalam kerangka Konferensi Kerja Sama antara Negara-Negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD). Retno Marsudi berharap peningkatan kapasitas tersebut memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan warga Palestina, dan bagi kemandirian Palestina yang merdeka. Retno Marsudi menambahkan, pada 2019 Indonesia akan melatih 90 aparat dan warga Palestina di bidang pemberdayaan perempuan, pemerintahan yang baik, budidaya buah-buahan tropis, pengawasan obat dan makanan serta pelatihan penerbangan dengan sertifikat Commercial Pilot License di sekolah penerbang Indonesia.
Forum Rektor dan Universitas Padjajaran juga akan memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa Palestina sebagai bagian dari upaya Indonesia untuk mempersiapkan pendidikan bagi generasi muda Palestina. Sejak 2008, Indonesia telah melatih 1.887 aparat dan warga Palestina yang mencakup 171 bidang keahlian, termasuk bidang pemerintahan, penegakan hukum, pengawasan obat dan makanan, dan berbagai bidang teknis lainnya.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al Maliki sangat menghargai bantuan dan dukungan Indonesia yang diberikan bagi negaranya. Dukungan tersebut bukan hanya ditunjukkan secara politis, tetapi juga direfleksikan dalam berbagai program pembangunan, termasuk pendirian rumah sakit di Gaza dan Hebron. Ia menegaskan, semua ini mengindikasikan bahwa Indonesia betul-betul bersatu untuk Palestina.
Kedua menteri luar negeri pada hari Selasa juga telah menandatangani nota kesepahaman mengenai Pembentukan Komisi Bersama. Komisi ini akan menjadi forum pembahasan untuk meningkatkan kerja sama bilateral di bidang teknis. Dalam pertemuan tersebut, kedua menlu juga sepakat memperkuat kerja sama di bidang perdagangan khususnya antar komunitas pelaku usaha melalui pembentukan Indonesia-Palestina Business Council. Terkait hal tersebut Menlu Palestina menyampaikan penghargaan atas kebijakan bebas tarif Indonesia bagi produk Palestina sejak 2018, mengingat sektor perdagangan adalah salah satu faktor terpenting untuk kemandirian Palestina yang merdeka.