Tuesday, 23 October 2018 10:26

Pancasila Adalah Rumusan Paling Maksimal Yang Disusun Para Pendiri Bangsa Indonesia.

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Semangat untuk membangkitkan Indonesia sebagai negara yang damai dengan karakter rukun, harmonis, toleran dan guyub harus dikuatkan dengan kembali menanamkan dan mengamalkan ideologi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Demikian diungkapkan Guru Besar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia, Profesor Doktor Hamdi Muluk pada Jumat (19/10) seperti dikutip tribunnews.com. Ia menjelaskan bangsa Indonesia harus kembali pada Pancasila karena Pancasila adalah rumusan yang paling maksimal yang sudah dibuat  oleh para pendiri bangsa Indonesia.  Hamdi Muluk menegaskan, harus dipahami bahwa negara ini didirikan oleh kelompok-kelompok yang berbeda atas suku, agama, ras, keturunan dan kepentingan macam-macam.

Hamdi Muluk mencontohkan pada saat para pendiri bangsa membuat rumusan Pancasila terutama sila ke-1, Ketuhanan Yang Maha Esa, Soekarno dalam pidatonya saat itu mempersilakan  masyarakat untuk memeluk agama sesuai dengan pemahaman masing-masing. Hamdi Muluk menegaskan bangsa Indonesia semua saling menghormati. Menurutnya, semangat yang harus ditumbuhkan adalah tidak membawa agama ke politik. Hamdi Muluk menjelaskan ketika Pancasila didirikan, maka dengan sendirinya gagasan tentang negara agama, negara khilafah dan seterusnya dengan sendirinya sudah tertolak.  Kalau bangsa Indonesia  betul-betul menghayati kembali Pancasila maka perdebatan mengenai perbedaan itu tidak akan ada lagi. Ia mengingatkan, Pancasila itu sudah final, bahwa  NKRI itu sudah final, bangsa Indonesia sudah ada prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan menghormati kemanusiaan yang universal.

Sementara itu, anggota MPR RI Fraksi PAN Muhammad Syafrudin seperti dikutip detik.com Jumat (19/10)  mengingatkan kembali nilai-nilai Pancasila dan pentingnya generasi muda memahami tata nilai kebangsaan,  sehingga bangsa Indonesia tidak kehilangan semangat perjuangan dan tujuan bernegara.  Muhammad Syafrudin menegaskan, meski Indonesia berbeda latar budaya, suku, dan agama, namun merupakan satu kesatuan yang utuh. Menurutnya, perbedaan bukan sebagai pemecah belah melainkan sebagai sebuah kekuatan persatuan. Ia berharap agar masyarakat menghindari berbagai informasi yang memprovokasi. Menurutnya rasa cinta Tanah Air, wawasan kebangsaan, memperkuat gotong royong, dan menjaga kerukunan dalam bingkai NKRI adalah yang paling penting. 

Read 1092 times