Pelepasan sekitar 50 kilogram bibit aneka ikan di alur Kali Lamat Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dan puluhan burung menandai puncak Gelar Budaya ke-7 2018 yang diselenggarakan lintas komunitas setempat, Sabtu. Salah satu Ketua Panitia Gelar Budaya ke-7, Sutikno menjelaskan, pelepasan satwa ini menandai upaya warga setempat untuk terus menerus memberikan perhatian tentang pentingnya masyarakat menjaga ekologi, memberikan perhatian kepada lingkungan. Ia menyebut beragam bibit ikan yang dilepas oleh masyarakat lintas komunitas di daerah itu, termasuk jajaran pimpinan kecamatan setempat, seperti mujair, bang, kura-kura, dan braskap.
Puluhan ekor burung juga dilepas dari alur sungai dekat dengan pemukiman warga Desa Pepe, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang itu, antara lain kutilang, perkutut, dan sulingan kampar.
Dalam rangkaian Gelar Budaya ke-7 dari 13 hingga 21 Oktober masyarakat kawasan itu juga melakukan aksi "Bersih Sungai Lamat" dan sarasehan bertema "Babad Sedulur Nglamat" dengan menghadirkan sejumlah narasumber. Selain itu, ada pula melukis dan pameran mural, lokakarya bank sampah, dolanan bocah, pameran tradisional, pameran edukasi dan pameran kuliner.
Pada puncak acara selama 20 dan 21 Oktober 2018 diselenggarakan pementasan kesenian oleh beberapa grup kesenian masyarakat setempat dan beberapa sekolah di Muntilan. Diselenggarakan pula arak-arakan gunungan dan tumpeng dari balai desa setempat ke tanah lapang yang telah didirikan panggung pementasan dengan puluhan stan pameran.
Gelar Budaya di Kabupaten Magelang ini dirintis oleh Museum Misi Muntilan sejak tujuh tahun lalu itu. Sutikno menjelaskan agenda tahunan berupa Gelar Budaya tersebut sangat penting untuk memperkuat semangat persaudaraan masyarakat dari berbagai komunitas di kawasan itu. Menurut Sutikno Gelar Budaya ini selain mengingatkan persaudaraan masyarakat, di antara sesama manusia, juga manusia dengan keutuhan alam ciptaan dan lingkungan sekitar ini. Gelar Budaya juga membangun semangat edukasi ekologi, terutama untuk kalangan anak-anak dan generasi muda. Warga setempat menjadikan Kali Lamat sebagai titik perjumpaan pembelajaran bersama tentang kesadaran terhadap ekologi. Aliran air Kali Lamat berhulu di kaki Gunung Merapi, sekitar 20 kilometer timur Muntilan, kota kecamatan terbesar di Kabupaten Magelang.