Saturday, 08 December 2018 13:12

BDF Ke 11 2018 Resmi Ditutup

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Foto : VOI Foto : VOI

 

Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir secara resmi menutup Forum Demokrasi Bali ke 11 tahun 2018, Jumat di Nusa Dua, Bali. Di acara penutupan tersebut, AM Fachir membacakan pernyataan Chair Statement sebagai kesimpulan dari seluruh penyelenggaraan BDF selama 2 hari tersebut. Menurutnya ada 3 poin yang menjadi kesimpulan akhir BDF. Pertama adalah bahwa semua negara menghadapi tantangan dalam mengimplementasikan demokrasi yang memberikan kesejahteraan bagi semua. Terkait hal ini Indonesia menawarkan solusi demokrasi yang inklusif, dimana demokrasi dapat mempersatukan. Untuk bisa mencapai itu, menurut AM Fachir, seluruh pemangku kepentingan harus dapat berpartisipasi, termasuk sektor swasta, generasi muda dan kaum perempuan. Kedua, menurut AM Fachir, stabilitas dan pemerintahan yang baik menjadi kunci untuk berfungsinya demokrasi. Konsultasi publik memungkinkan pemerintah menangkap pandangan dan aspirasi warganya. Selain itu, mengadopsi inovasi untuk teknologi akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada gilirannya, memiliki pertumbuhan ekonomi penting dalam menstabilkan dan menjaga demokrasi.

‘’Yang juga cukup berperan adalah teknologi informasi. Dan tentu milenial juga adalah menjadi bagian dari situ’’.

AM Fachir menambahkan, poin ketiga menekankan bahwa nilai-nilai demokrasi tidak dapat diukur dari nilai-nilai moneter. Demokrasi merupakan hal yang terus berjalan sehingga kemakmuran tercermin dari kesejahteraan rakyat.

‘’bahwa demokrasi itu terus bergulir. Tidak berhenti dan tentu diharapkan bahwa semua bisa terlibat didalam membahas demokrasi’’.

Selain 3 poin kesimpulan tersebut, penutupan BDF juga menghadirkan hasil dari Konferensi Pelajar Demokrasi Bali (BDSC) ke-2 dan Forum Masyarakat Sipil dan Media Bali (BCSMF). Menurut AM Fachir, konferensi pelajar menunjukkan bahwa pemuda dan pendidikan adalah dua variabel yang tidak dapat dipisahkan untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat serta berkontribusi dalam mewujudkan demokrasi dan kemakmuran yang inklusif. Sementara Forum Masyarakat Sipil dan Media Bali telah menekankan pentingnya pembelajaran bersama dan berbagi mekanisme pengalaman antara masyarakat sipil dan media untuk melawan tantangan demokrasi. Ndy

Read 452 times Last modified on Sunday, 09 December 2018 10:29