Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengatakan pada tahun 2017 pariwisata Indonesia tumbuh 22 persen. Dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan yang digelar Kamis, 1 Januari di Jakarta ia menjelaskan, angka tersebut 3 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pariwisata di ASEAN dan global. Pertumbuhan pariwisata di ASEAN tumbuh 7% dan global tumbuh 6.4%. Indonesia menjadi negara nomor dua pertumbuhan pariwisata tertinggi di Asean setelah Vietnam dengan pertumbuhan 25.2 persen. Arief Yahya menargetkan, pariwisata akan menjadi penghasil devisa terbesar di Indonesia. Pada 2016, pariwisata telah menjadi pemasukan devisa terbesar kedua setelah Crude Palm Oil. Menurutnya, deregulasi adalah kunci dalam meningkatkan pertumbuhan pariwisata. Terdapat tiga deregulasi utama yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan pariwisata.
“ Agar kita cepat lakukanlah deregulasi. Mau di pariwisata, perdagangan, investasi, lakukan deregulasi. Tapi filosofinya kalau di pariwisata, ease of entering Indonesia. Buat orang mudah masuki Indonesia. Tiga besar itu tadi, satu visa free, yang kedua yacht mudah masuk, ketiga cruise mudah masuk ke Indonesia“.
Arief Yahya lebih lanjut menjelaskan untuk memudahkan masuknya wisatawan ke Indonesia, Kementerian Pariwisata telah memberikan bebas visa bagi 169 negara. Pada 2013, hanya 15 negara yang diberikan bebas visa. Arief menambahkan, revolusi terknologi melalui bisnis travel berbasis online juga memberikan kontribusi dalam meningkatnya pertumbuhan pariwisata di Indonesia. Tahun 2018, Kementerian Pariwisata menargetkan 17 juta wisatawan mancanegara. (voi/Sekar)