Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meluncurkan program Santri Tani Milenial sebagai terobosan untuk meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (25/1). Peluncuran program pertanian untuk santri yang pertama kali ini dihadiri 15 ribuan santri muda dari beberapa kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Amran Sulaiman di hadapan para santri dan sejumlah pejabat pemerintah daerah menegaskan, peluncuran Santri Tani Milenial adalah upaya serius Kementerian Pertanian dalam regenerasi sektor pertanian.
Menteri Amran Sulaiman menjelaskan, program tersebut penting, karena kebutuhan pangan masa depan akan semakin besar bersamaan dengan laju pertumbuhan penduduk yang meningkat. Sementara itu pekerja sektor pertanian turun dan hanya diisi oleh petani yang senior. Menurut dia, upaya memperkenalkan dan menggerakkan santri milenial merupakan pilihan strategis untuk regenerasi dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Amran Sulaiman menilai, terlibatnya para santri adalah bagian dari program yang lebih besar, yakni gerakan satu juta petani milenial yang sudah ditetapkan sebagai program prioritas membangun manusia Indonesia pada 2019. Dikatakan, kegiatan ini tidak sekadar seremonial karena bantuan dan pelatihan yang dilakukan konkret dan akan diawasi oleh unit-unit pelaksana teknis. Pada kegiatan tersebut Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan secara langsung berupa benih unggul untuk padi, jagung, dan tanaman hortikultura. Selain itu ada bantuan ternak 102 ekor sapi, 500 ekor kambing atau domba, dan 10.000 ekor ayam, serta bantuan alat mesin pertanian. Jumlah tersebut akan terus berkembang sambil melakukan pendataan potensi pesantren-pesantren di Indonesia. Amran Sulaiman berharap, bantuan tersebut mendorong kalangan santri untuk produktif dan menjadi pengusaha di bidang pertanian maupun peternakan. Harapannya, pesantren bisa mendorong produktivitas pertanian dan menghasilkan banyak `entrepreneur` muda bidang pertanian ketika kembali ke masyarakat.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Prihasto berharap gerakan petani milenial mengurangi masalah pengangguran. Untuk komoditas hortikultura, diberikan bantuan benih cabai seluas 40 hektare yang tersebar di daerah Pangandaran, Garut, Ciamis, Kota Banjar dan Tasikmalaya. Bantuan cabai tersebut dimaksudkan untuk pengembangan lahan usaha yang ada di pesantren. Selain itu juga diberikan bantuan benih manggis 2.500 batang untuk Pangandaran dan Tasikmalaya.