Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Kamis lalu melepas ekspor buah manggis dari Sukabumi, Jawa Barat ke Tiongkok. Ekspor tersebut menandai pengiriman ekspor langsung komoditas tersebut dari Indonesia ke Tiongkok tanpa transit di negara lain. Ekspor manggis sebanyak 92 ton tersebut nilainya mencapai 2,76 miliar rupiah. Pelepasan ekspor dilakukan pada acara Apresiasi Kementerian Pertanian terhadap kinerja ketahanan pangan di Kabupaten Sukabumi dalam rangka mendukung program Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045. Dalam kesempatan tersebut Amran menjelaskan Indonesia merupakan negara eksportir manggis, dengan peringkat ke-5 dunia sebagai negara produsen manggis, setelah India, Tiongkok , Kenya, dan Thailand. Sekitar 25 persen produksi manggis diekspor ke beberapa negara diantaranya ke Tiongkok, Hongkong, Singapura, Arab Saudi, Kuwait, Oman, Qatar, Amerika, Australia, Perancis, dan Belanda.
Data Badan Pusat Statisti (BPS) menyebutkan, volume ekspor manggis pada 2018 sebesar hampir 39 ribu ton, naik 324 persen dibandingkan 2017 yang hanya sekitar 9 ribu ton. Sedangkan nilai ekspor 2018 tersebut mencapai 474 miliar rupiah naik 778 persen dibandingkan 2017 sebesar 54 miliar rupiah. Ini merupakan peningkatan yang sangat besar, karena ada akses pasar langsung dari Indonesia ke Tiongkok, Hongkong, dan berbagai negara tujuan lainnya. Menteri Amran Sulaiman mengatakan, ekspor langsung diharapkan semakin mempermudah ekspor dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia. Ia menekankan sektor pertanian tidak hanya mencakup komoditas padi dan jagung. Ada sekitar 460 jenis komoditas pertanian.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil mengatakan, tahun lalu Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok memberikan layanan sertifikasi untuk ekspor buah manggis sebanyak lebih dari 16 ribu ton atau senilai sekitar 448 milyar. Dari jumlah tersebut ekspor manggis yang berasal dari kabupaten Sukabumi mencapai lebih dari 2 ribu ton atau senilai 66 milyar rupiah. Sementara itu Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi optimis ekspor hortikultura khususnya manggis. Untuk mendorong ekspor, upaya yang dilakukan adalah mendorong kawasan sentra manggis terbesar yakni Jawa Barat, Sumatera Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat maupun Banten meningkatkan kualitas mutu manggis dan registrasi kebun. Bantuan bibit manggis 2019 sekitar 211 ribu batang. Selain itu bersama Badan Ketahanan Pangan membina packaging house sehingga memenuhi standar ekspor. Demikian Indonesiaku kali ini.