Wakil ketua MPR RI mengatakan, kekuatan hegemoni Indonesia yang bersifat internasional yang berpengaruh dalam hubungan antar negara, antar pihak, Indonesia saat ini ada di dalam keterbukaan demokrasi, sehingga tidak ada lagi yang terhalang oleh faktor batas dan ada organisasi organisasi antar Negara, antar parlemen, bahkan antar professional. Ia menambahkan, organisasi organisasi tersebut mempunyai aturan dan kesepakatan kesepakatan yang mengikat seluruh pihak sekalipun, kemudian pihak itu, kelompok kelompok ada dalam sebuah lembaga yang kewenangannya bersifat lokal atau internasional. Ia mengatakan dengan demokrasi yang ada di Indonesia banyak Negara yang belajar dari Indonesia, misalnya Malayasia mempelajari system demokrasi, selain itu Afganistan, Iraq, Saudi Arabia dan ada lagi Negara yang belajar dari Indonesia, mereka tidak hanya datang kesini.
‘’dengan demokrasi yang ada di Indonesia banyak Negara yang belajar dari Indonesia, misalnya Malayasia mempelajari system demokrasi, selain itu Afganistan, Iraq, Saudi Arabia dan bayak lagi Negara yang belajar dari Indonesia, mereka tidak hanya datang kesini, tapi kami mengadakan proses tukar menukar pengalaman, juga terakhir DPR Georgia dari Asia Tengah belajar dari kami tentang system demokrasi Indonesia”.
Wakil ketua MPR RI menambahkan, dengan menghadirkan demokrasi Indonesia mempunyai potensi berpengaruh di dunia, karena pertama Indonesia sebuah Negara berpenduduk muslim terbesar yang melaksanakan demokrasi, juga merupakan Negara ketiga di dunia yang melaksanakan demokrasi yang sudah diakui dunia internasional yang sudah berlaku berulang ulang. Dikatakannya, dengan hasil demokrasi Indonesia dapat berperan lebih kuat di dunia internasional dan dapat terlibat dalam mengatasi permasalahan global diantaranya pada perdamaian, kemanusiaan, ekonomi,menyelesaikan kondisi yang bergolak di Timur Tengah, Myanmar. Kedua Indonesia dengan ideology Pancasila sangat dikagumi banyak Negara, karena dengan ideologinya Indonesia dapat menjaga NKRI.
