Rumah Sakit Persahabatan sebagai Rumah Sakit rujukan respirasi nasional memiliki visi untuk menjadi Pusat Respirasi terkemuka di Asia Pasifik pada 2019. Direktur Rumah Sakit Persahabatan, Mohammad Ali Toha mengatakan, Rumah Sakit Persahabatan telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan International Labour Organization ILO atau Organisasi Perburuhan Internasional pada Selasa(6/2) di Jakarta.
Kepada RRI World Service pada Selasa(6/2) ia menjelaskan, kerjasama dilakukan dalam bidang penangan pasien pneumoconiosis. Pneumoconiosis adalah penyakit di paru-paru yang disebabkan karena bekerja di tempat polusi tinggi seperti pabrik semen, tambang dan lain sebagainya. Penandatanganan kerjasama ini adalah dalam bentuk pemberian sertifikat kepada dokter yang bisa menangani pneumoconiosis.
“Pertama diagnosis dulu. Karena di negara kita ini banyak sekali penderita pneumoconiosis tapi tidak terdeteksi. Jadi kita pendidikan terus. Dokter-dokter diajari mendiagnosis pneumoconiosis. Dari daerah semua akan datang kesini belajar. Dan setelah itu dilakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar kasus pneumoconiosis di Indonesia, seberapa berat kasusnya ini baru kemudian penanggulangannya.” Jelasnya.
Mohammad Ali Toha lebih lanjut menjelaskan, Rumah Sakit Persahabatan memiliki visi untuk menjadi Rumah Sakit Pusat Respirasi terkemuka di Asia Pasifik pada 2019. Untuk menjadi terkemuka di Asia Pasifik, pihaknya harus memiliki pelayanan yang berkualitas dan terstandar Internasional. Rumah Sakit Persahabatan telah memiliki akreditasi nasional dan tahun ini ditargetkan akan mendapatkan akreditasi internasional.
Berdasarkan data ILO tahun 2013, 30% hingga 50% pekerja di negara berkembang menderita Pneumoconiosis. Indonesia merupakan negara berkembang yang salah satu penopang ekonominya adalah sektor industri yaitu industri pertambangan (voi/sekar)