Prestasi tingkat internasional berhasil diukir oleh tiga orang mahasiswa Institut Teknologi Bandung dalam LSI Design Contest yang dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2019 di University of Ryukyus, Okinawa, Jepang. Ketiga berasal dari jurusan Teknik Elektro 2015 pada Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB. LSI atau Large Scale Integrated Design Competition adalah perlombaan tahunan yang rutin diikuti oleh mahasiswa Teknik Elektro karena merupakan salah satu prasyarat dalam mata kuliah VLSI.
Dalam mata kuliah VLSI, mahasiswa diharuskan untuk membuat desain chip secara umum dan kemudian membuat laporan yang akan dikirim untuk seleksi LSI Design Contest. Ketika pembuatan laporan, mahasiswa dibimbing oleh Prof. Trio Adiono ST, MT, Ph.D selaku dosen pengajar mata kuliah VLSI. Tahun ini, LSI Design Contest mengangkat tema mengenai “Deep Learning” dan peserta yang tergabung dalam kontes ini tidak hanya berasal dari Jepang, namun juga dari Indonesia, Korea, Vietnam, dan negara lain di Asia dengan jumlah pendaftar lebih dari 100 orang. Ketika diwawancara oleh Reporter Humas ITB, Teresia menjelaskan mengenai tahapan yang harus di lalui hingga akhirnya mereka dapat lolos ke Okinawa. Pertama, tim membuat laporan berisi desain chip yang akan digunakan untuk teknologi Artifical Intelligence sebagai aplikasi dari deep learning itu sendiri.
Tim dari ITB sendiri mendapatkan gelar 1st runner up, satu-satunya tim yang berasal dari Indonesia dan berhasil mengalahkan tim dari Vietnam, Thailand, dan negara lain di Asia. Menurut salah satu anggota kelompok Yashael, tim ITB dapat unggul dibandingkan tim dari negara lain karena desain yang mereka buat sangat potensial untuk diaplikasikan langsung dalam teknologi Artifisial Inteligence. Dari perlombaan tersebut, ketiganya berpesan kepada mahasiswa lain untuk jangan takut gagal dalam mencoba sesuatu, termasuk mengikuti sebuah lomba.