Wednesday, 01 May 2019 11:11

Suksesi Kekaisaran Jepang

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Tanggal 30 April 2019 menjadi hari bersejarah bagi bangsa Jepang karena sejak era modern, baru kali inilah seorang Kaisar Jepang turun takhta. Biasanya, suksesi terjadi karena sang Kaisar mangkat. Itu juga menjadi akhir dari era Heisei dan memasuki era baru Reiwa. Era baru ini juga istimewa karena periode ini menandai nama asli Jepang yang digali dari puisi abad ke-8. Sebelum ini, 247 periode menggunakan nuansa kebudayaan luar Jepang.

Jepang yang diwarisi oleh putra mahkota Naruhito memang tidak sama lagi dengan Jepang yang diwarisi oleh kaisar Akihito. Jepang di masa Heisei ada dalam keadaan yang disebut Keajaiban ekonomi. Jepang memang ajaib. Bangkit dari kehancuran setelah Perang Dunia II dan menjelma menjadi kekuatan ekonomi. Namun, harga yang dibayar adalah perab militer Jepang dikurangi menjadi Pasukan Beladiri. Demikian berkembangnya Jepang hingga menjadi ekonomi nomor 2 di dunia setelah Amerika Serikat. Tetapi era itu kemudian diikuti oleh meletusnya gelembung pertumbuhan menjadi ekonomi yang seret. Masa itu hingga sekarang ini disebut sebagai dekade yang hilang.

Tetapi meski ada suksesi, Kaisar yang akan memangku jabatannya menghadapi tantangan cukup berat. Ekonomi Jepang sudah tertinggal dari Republik Rakyat Tiongkok sebagai ekonomi nomor 2. Ancaman nuklir dari Korea Utara juga menjadi momok bagi Jepang. Di dalam negeri, ada keinginan dari pemerintah untuk membuat militer Jepang memainkan peranan utama. Penting dilakukan karena militer Tiongkok berkembang pesat.  Kaisar tidak memiliki kekuasaan politik administrative tetapi masih tetap dihormati oleh rakyatnya.

Indonesia menyambut suksesi ini dengan hadirnya utusan khusus Presiden untuk Jepang. Harapannya suksesi ini sesuai dengan era Reiwa yakni keselarasan seimbang secara internal dan eksternal. Selamat tinggal era Heisei, Selamat datang era Reiwa.

Read 1220 times