Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggandeng 25 pemerintah daerah (pemda) dan tiga asosiasi untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif nasional sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Kepala Bekraf Triawan Munaf pada penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Jumat, 24/5’19, mengatakan, tidak bisa dipungkiri Indonesia memiliki keanekaragaman budaya. Menurut Triawan Indonesia tidak seperti Korea Selatan yang hanya mengandalkan satu sektor ekonomi kreatif (ekraf), sehingga penanganan ekraf Indonesia berbeda dengan negara-negara kecil. Triawan Munaf menjelaskan, pemerintah memiliki peran sebagai regulator, fasilitator dan akselerator dalam pengembangan ekraf.
Triawan menegaskan, mengingat Bekraf belum memiliki perwakilan di daerah, kerja sama pemerintah daerah sebagai kepanjangan tangan pemerintah menjadi penting. Sebanyak 25 pemda yang menandatangani nota kesepahaman tersebut terdiri dari 4 provinsi, 11 kota dan 10 kabupaten, sedangkan tiga asosiasi yang bekerja sama dengan Bekraf adalah Ikatan Pecinta Batik Nusantara (IPBN), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) dan Asosiasi Komik Indonesia (Aksi).
Triawan Munaf berharap dengan adanya kerja sama tersebut eksositem ekonomi kreatif (ekraf) nasional semakin kuat sehingga kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) bisa meningkat dan membuka peluang kerja yang lebih besar lagi. Ia pun mengimbau pemda mendorong pelaku ekonomi kreatif di daerah masing-masing agar mampu menciptakan karya terbaik dan bersaing secara global. Dikatakan, dalam mengembangkan potensi daerah, pihaknya tidak mengubah, tapi memperbaiki yang sudah ada. Misalnya ada kerajinan dari kelapa, pihaknya tidak mengubahnya hanya ditingkatkan pengemasan atau penyajiannya untuk kelas Internasional.
Sementara itu Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Bekraf, Endah Wahyu mengatakan, saat ini Bekraf sudah bekerja sama dengan 66 pemerintah daerah dan 50 asosiasi/komunitas. Banyaknya permohonan nota kesepahaman tersebut menunjukkan tingginya komitmen pemda mengembangkan ekonomi kreatif di daerah masing-masing. Oleh karena itu, Bekraf menyambut positif dan berupaya mengakomodasi kebutuhan daerah. Sektor ekonomi kreatif pada akhir 2018 menyumbang 7,44 persen terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 1102 triliun rupiah dan diproyeksi meningkat pada akhir 2019 sebesar 1.200 triliun rupiah.