Presiden Indonesia Joko Widodo meminta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia dapat membantu meningkatkan ekspor dan investasi di Indonesia. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam acara silaturrahim nasional dan buka puasa bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di Jakarta, Minggu (26/5). Menurut Presiden, peningkatan ekspor dan investasi menjadi kunci untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mengatasi defisit neraca transaksi berjalan.
Presiden Joko Widodo menyebutkan, problem besar yang dihadapi dalam berpuluh tahun dan belum terpecahkan sejak lama adalah neraca transaksi berjalan yang selalu defisit. Presiden meminta Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia, dan asosiasi lainnya bersama pemerintah mengatasi hal tersebut. Presiden menambahkan, setelah problem defisit transaksi berjalan dapat diatasi, baru Indonesia dapat memasuki tahapan berikutnya, yaitu era teknologi dan inovasi.
Presiden menjabarkan, dalam 5 tahun ini pemerintah fokus pada infrastruktur, baik pelabuhan, bandara, jalan, maupun pembangkit listrik. Menurut Presiden Joko Widodo, setiap pulau membutuhkan pelabuhan, dan banyak sekali konektivitas antarkabupaten belum tersambung.
Setelah konektivitas antarwilayah tersambung melalui infrastruktur, Presiden berpesan kepada para kepala daerah, baik gubernur, bupati maupun walikota untuk menyambungkan wilayah mereka ke kawasan-kawasan ekonomi.
Sementara itu salah satu pengurus pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Ajib Hamdani,mengatakan, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia optimistis kondisi perekonomian selepas Pemilu 2019 terus kondusif, dan pengusaha akan mulai berinvestasi. Menurutnya, situasi politik secara tidak langsung juga akan berdampak pada situasi perekonomian. Saat ini situasi mulai kondusif danpertumbuhan ekonomi juga sudah mulai membaik. Hal itu terlihat dari naiknya nilai investasi.
Hadir juga dalam silaturrahim nasional dan buka puasa bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Bambang Soesatyo, Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Oesman Sapta Odang, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Rosan Roeslani, serta para ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia daerah.