13 Februari 1946 Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Didirikan.
Peringatan hari Persatuan Farmasi Indonesia tidak terlepas dari hari lahirnya Persatuan Ahli Farmasi Indonesia -PAFI. PAFI adalah organisasi yang menghimpun tenaga ahli farmasi profesi Asisten Apoteker. Enam bulan setelah Proklamasi Negara Republik Indonesia, dibentuklah secara nasional PAFI. Yaitu tepatnya pada tanggal 13 Februari 1946 di Hotel Merdeka Jogyakarta dengan ketua PAFI pertama, Zainal Abidin. Anggota-anggota PAFI yang pada waktu itu terdiri dari beberapa Asisten - Asisten Apoteker bertekad untuk berbuat sesuatu bagi Negara yang baru saja merdeka dengan mengusahakan pengadaan obat-obat yang dibutuhkan. Pada awal kemerdekaan terjadi peperangan dengan Pasukan Belanda yang bertujuan ingin merebut kembali tanah jajahan mereka. Sebagai Ketua PAFI pertama, Zainal Abidin bersama Kasio mendapat tugas memindahkan bahan-bahan farmasi dan mesin-mesin yang ada di Jakarta ke Jogyakarta, Tawangmangu dan Ambarwinangun dengan kereta api. Zainal Abidin dan teman-teman Asisten Apoteker lainnya akhirnya berhasil memindahkan bahan-bahan farmasi dan mesin-mesin tersebut, kemudian diberikan kepada para pejuang Republik Indonesia yang membutuhkannya.
13 Februari 1955 Israel Mendapatkan 4 dari 7 Naskah Laut Mati.
Naskah Laut Mati kurang lebih terdiri dari 900 dokumen, termasuk teks-teks dari Kitab Suci Ibrani, yang ditemukan antara tahun 1947 dan 1956 dalam 11 gua di Wadi Qumran dan sekitarnya (dekat reruntuhan pemukiman kuno Khirbet Qumran, di sebelah barat daya pantai Laut Mati). Teks-teks ini mempunyai makna keagamaan dan sejarah yang penting, karena mereka praktis merupakan satu-satunya dokumen-dokumen Alkitab yang dibuat antara tahun 150 Sebelum Masehi dan 70 Masehi. Menurut sebuah pandangan yang hampir secara universal diterima hingga tahun 1990-an, dokumen-dokumen ini ditulis dan disembunyikan oleh sebuah komunitas orang Eseni yang hidup di daerah Qumarn. Pada tanggal 13 Februari 1955 Israel berhasil mengumpulkan 4 dari 7 naskah tersebut yang dibeli oleh para peneliti Israel dari dealer barang antik.
13 Februari 1960 Perancis Mencoba Bom Atom Atau Senjata Nuklir Pertamanya.
Pada tanggal 13 Februari 1960, Prancis melakukan uji coba nuklir pertamanya, diberi kode "Gerboise Bleue" (Blue Desert Rat). Hari tersebut menandai dimulainya serangkaian empat uji coba nuklir di Oasis Reganti, di Gurun Sahara, Aljazair. Dengan hasil ledakan 70 kiloton, Gerboise Bleue relatif besar untuk uji coba nuklir pertama di negara itu, sekitar empat kali lebih kuat dari bom Hiroshima. Setelah menyelesaikan seri uji Gerboise Bleue, Prancis beralih ke pengujian bawah tanah di tempat lain di Sahara Aljazair, bernama In Ecker sebanyak 13 uji coba nuklir sampai tahun 1967. Uji coba nuklir Prancis selanjutnya dilakukan di atol Polinesia Prancis di Pasifik Selatan dimulai dengan tes Canopus 2,6 megaton pada bulan Agustus 1968. Perancis memiliki setidaknya 350 hulu ledak nuklir. Perancis melakukan tes peledakan nuklirnya sebanyak 210 kali.