Friday, 16 February 2018 10:26

Presiden Terus Dorong Perbaikan Iklim Investasi Dan Ekspor.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Presiden Joko Widodo mengapresiasi momentum pertumbuhan ekonomi yang trend-nya semakin meningkat. Dari 5,06 persen di triwulan ketiga 2017, tumbuh menjadi 5,19 di triwulan keempat 2017. Ia menginginkan, agar trend peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut terus berlanjut di 2018. Presiden Joko Widodo dalam arahannya pada Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/2) mengatakan, pihaknya melihat langkah ekspor Indonesia, terutama di sektor komoditas dan batubara menunjukkan kinerjanya yang semakin meningkat. Begitu pula dengan konsumsi rumah tangga yang diharapkan semakin membaik sejalan dengan berjalannya program Padat Karya Tunai di beberapa daerah.

Presiden Joko Widodo juga mengingatkan, investasi dan ekspor adalah kunci untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi agar mampu tumbuh lebih tinggi lagi. Oleh sebab itu, Presiden meminta agar Indonesia terus memperbaiki iklim kemudahan berusaha, berinvestasi dari pusat sampai provinsi, kabupaten, dan kota.

Menurut Presiden, Indonesia sedang adu kecepatan dengan negara lain yang juga melakukan langkah-langkah yang hampir sama dengan Indonesia. Jika Indonesia  terlambat, artinya Indonesia akan ditinggal, dan investasi akan beralih ke negara-negara yang menawarkan iklim yang lebih baik. Padahal, Indonesia membutuhkan tambahan lapangan pekerjaan baru untuk mengatasi pengangguran yang ada. Selain investasi, Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa ekpsor memiliki kontribusi 20,37 persen dari Product Domestic Brutto PDB. Menurut Presiden, ini seharusnya mampu ditingkatkan lagi dengan langkah-langkah terobosan, mulai dari percepatan penyelesaian hambatan-hambatan yang dihadapi para eksportir dalam negeri, dan juga harus mulai melibatkan para pelaku usaha dan Badan Usaha Milik Negara BUMN untuk menggarap pasar-pasar ekspor non tradisional. 

Presiden telah memerintahkan Kementerian Luar Negeri  menggelar pameran di negara-negara non tradisional mulai tahun depan. Presiden Joko Widodo juga memerintahkan, awal tahun depan sudah mulai dilakukan terutama di Pakistan, Bangladesh, atau di Afrika yang penduduknya banyak dengan pertumbuhan ekonominya juga tinggi. Presiden menghimbau para duta besar, para Konsulat Jenderal, Atase Perdagangan untuk memperkuat diplomasi ekonomi, memperkuat intelijen ekonomi agar mereka menjadi ujung tombak promosi, ruang investasi, dan juga jeli melihat peluang-peluang ekspor.

Sementar itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, target pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini harus diwujudkan. Pada saat perekonomian dunia mulai bangkit, Indonesia harus dapat memanfaatkan hal tersebut. Darmin Nasution di Jakarta, Rabu (14/2) mengatakan, apabila Indonesia hanya mengandalkan faktor ekonomi domestik, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5 persen. Oleh karena itu, Indonesia harus memanfaatkan pertumbuhan ekonomi dunia untuk turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Darmin pun menekankan pentingnya dukungan terhadap investasi, yakni iklim usaha dan pembenahan perizinan. Ia menyebut, pihaknya terus berupaya membedah dan menyelesaikan persoalan terkait investasi tersebut. 

Read 1006 times Last modified on Thursday, 15 February 2018 13:28