Imam Besar Masjid Istiqlal, Profesor Kyai Haji Nasaruddin Umar, mengatakan, zakat bisa menjadi solusi untuk mewujudkan keadilan sosial, terutama untuk membendung virus radikalisme dan terorisme. Hal itu dikatakan Nasaruddin Umar dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (9/6). Menurutnya, radikalisme dan terorisme tidak hanya dipicu faktor ideologi, tetapi juga faktor ekonomi, sosial, dan politik. Seperti dikutip Antara, ia berharap, lembaga atau badan penyalur zakat seperti Baznas dan Dompet Dhuafa bisa duduk bareng dengan pemerintah, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, mengarahkan zakat untuk memperkecil ketimpangan antara si kaya dan si miskin, serta para mantan kombatan dan napi terorisme yang telah insyaf dan membutuhkan pekerjaan untuk melanjutkan hidupnya. Antara
Kapal Republik Indonesia -KRI Bung Tomo-357 berhasil menangkap dua kapal ikan asal Vietnam di Perairan Natuna. Komandan KRI Bung Tomo-357, Kolonel Laut Amrin, di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Sabtu (9/6) mengatakan, penangkapan terhadap dua kapal asing dilakukan setelah upaya pengusiran dan pengejaran terhadap tiga kapal yang masuk di wilayah Negara Kesatuan RI. Menurut Amrin, penangkapan terhadap kapal ikan asing tersebut sebagai bentuk komitmen Komando Armada I dalam memberantas dan menindak tegas kegiatan ilegal di laut. Antara
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan empat prioritas Indonesia selama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk periode 2019-2020. Keempat prioritas Indonesia itu disampaikan Menteri Retno melalui konferensi video langsung usai pemilihan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB di Majelis Umum PBB di New York, Jumat (8/6). Seperti dikutip Antara Sabtu (9/6), Menteri menyebutkan prioritas Indonesia di Dewan Keamanan PBB pertama adalah melanjutkan kontribusi untuk upaya mewujudkan perdamaian dunia. Upaya tersebut akan dilakukan pemerintah Indonesia dengan mendorong kebiasaan berdialog dan penyelesaian konflik secara damai. Menurut Retno Marsudi, upaya mewujudkan perdamaian dunia juga perlu dilakukan dengan meningkatkan kapasitas pasukan perdamaian PBB, termasuk dengan meningkatkan peran perempuan dalam pasukan penjaga perdamaian PBB. Prioritas ke dua adalah membangun sinergitas antara organisasi-organisasi regional dan PBB untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan. Prioritas ke tiga adalah meningkatkan kerja sama dalam memerangi terorisme, ekstremisme dan radikalisme. Selanjutnya, prioritas ke empat Indonesia di Dewan Keamanan PBB adalah menyinergikan upaya penciptaan perdamaian dengan upaya pembangunan berkelanjutan. Antara
Indonesia akan meningkatkan sinergitas dengan Mesir pascaterpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa periode 2019-2020. Duta Besar Republik Indonesia Untuk Mesir, Helmy Fauzy, mengungkapkan, sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia dapat lebih proaktif dalam isu global, seperti penyelesaian konflik, kemanusiaan, dan terorisme. Ia berharap, Indonesia dapat berperan banyak untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme dan ekstrimisme. Helmy Fauzy di Kairo, Sabtu (9/6) waktu setempat mengatakan, dalam konteks hubungan Indonesia-Mesir, kedua negara sepakat untuk menempatkan isu melawan paham radikal dan terorisme sebagai masalah yang harus ditanggulangi bersama.
‘’Sudah barangtentu selama ini kita mempunyai hubungan baik dengan Mesir. Dan Mesir juga mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Di masa mendatang saya yakin akan banyak sekali kerja sama-kerja sama antara Indonesia-Mesir dalam mensinergikan upaya bersama untuk mengantisipasi melawan narasi-narasi radikal yang selama ini telah membajak agama. Saat ini juga telah ada memorandum of understanding antara BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dengan pihak Mesir untuk lebih menjalin kerja sama dalam tukar menukar informasi dan upaya-upaya lainnya dalam rangka counter terorisme.
Menurut Helmy Fauzy, terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB merupakan pengakuan dunia atas kiprah Indonesia selama ini sebagai the true partner for peace dalam menjaga perdamaian dunia. Indonesia juga diyakini dapat lebih berperan memajukan perdamaian dunia dengan mengambil inisiatif perdamaian konflik yang telah lama berlarut, seperti masalah Palestina. Rian A.