Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, Senin, 29 Januari, pukul 11.40 waktu setempat. Seperti dilaporkan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, di Kabul, Senin (29/1), kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Afghanistan merupakan kunjungan ke dua Presiden Republik Indonesia setelah kunjungan kenegaraan Presiden Sukarno pada tahun 1961.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Afghanistan, Arief Rachman, dan Kepala Protokol Negara Afghanistan menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana. Selain itu, Presiden juga disambut oleh Wakil Presiden Afghanistan Sarwar Danish, Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia, Gubernur Kabul, dan Walikota Kabul. Dari bandara, Presiden melanjutkan perjalanan menuju Istana Presiden Arg. Sekretariat Presiden.29 01 2018.nrl
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal menerima kunjungan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia. Seperti dikutip Republikaonline di Jakarta, Senin (29/1), tujuan kunjungan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia adalah dalam rangka meningkatkan kerja sama Indonesia dan Malaysia di bidang produk halal. Perwakilan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Sirajuddin, berharap, delegasi Malaysia dapat membangun kesepahaman antara Indonesia dan Malaysia tentang pelaksanaan sertifikasi halal. Sirajuddin juga menyampaikan rencana kunjungan Menteri Malaysia yang menangani produk halal ke Indonesia untuk bertemu Menteri Agama. Pertemuan kedua menteri rencananya akan membahas kerja sama di bidang jaminan produk halal. Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Sukoso, menyambut baik rencana pertemuan antar menteri tersebut. Kerja sama di bidang produk halal antara Malaysia dan Indonesia sudah terbangun sejak lama. Berbagai forum regional telah menjadi sarana kerja sama antara kedua negara. Forum tersebut antara lain, kerja sama segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand dan forum Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang terbentuk atas kesepakatan bangsa serumpun dalam menjaga kepentingan umat Islam Rep.
Permasalahan terkait tenaga kerja Indonesia yang berada di Malaysia menjadi salah satu prioritas utama dari Direktorat Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri RI di tahun 2018. Direktur Kerja sama Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri RI, Denny Abdi, dalam wawancara khusus bersama Voice of Indonesia di Jakarta, Senin, 29 Januari menyebutkan, permasalahan tersebut antara lain, perlindungan, akses pendidikan, dan Nota Kesepahaman pengiriman tenaga kerja Indonesia.
“ Ya ada beberapa target yang apa namanya, yang akan kita prioritaskan. Misalnya, ketika tadi saya sampaikan masalah perlindungan tenaga kerja Indonesia. Kita tahu ada beberapa yang menjadi prioritas seperti misalnya akses pendidikan atau kerja sama berupa MoU pengiriman tenaga kerja yang masih pending. Nah ini target – target konkrit yang ingin kita realisasikan dalam satu dua tahun ke depan“.
Selain penyelesaian masalah terkait tenaga kerja Indonesia di Malaysia, Denny Abdi lebih lanjut menjelaskan, Direktorat Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri RI di tahun 2018 juga memprioritaskan kerja sama ekonomi digital dengan Singapura, sebagai tindak lanjut dari pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di tahun 2017. Direktorat Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri RI sendiri merupakan direktorat yang baru dibentuk oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, yang secara khusus ditugaskan untuk menangani hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. (Rezha)
Melengkapi rangkaian kunjungannya ke lima negara Asia Selatan, yaitu Sri Lanka, India, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi bertolak menuju Kabul, Afghanistan, dari Bandar Udara International Hazrat Shahjalal, Dhaka, Bangladesh, sekitar pukul 09.15 waktu setempat atau pukul 10.15 WIB.
Keberangkatan Presiden dilepas oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Bangladesh Abul Hassan Mahmood Ali dan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Republik Indonesia untuk Bangladesh Rina P. Soemarno.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden (Setpres) Bey Machmudin, mengatakan, dalam kunjungan kenegaraan ke Kabul itu, Presiden Jokowi diagendakan akan melakukan serangkaian kegiatan kenegaraan dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, yaitu tete-a-tete, pertemuan bilateral, dan memberikan pernyataan bersama.
“Presiden juga akan bertemu dengan High Peace Council (HPC) Afghanistan di Istana Haram Sarai (Wisma Negara). Setelah itu, Presiden akan mengikuti jamuan santap siang bersama di Istana Presiden,” jelas Bey dalam siaran persnya pagi ini.
Sore harinya, menurut Bey, Presiden Jokowi dijadwalkan akan mengunjungi Istana Darul Aman yang juga menjadi agenda penutup kunjungan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana ke Afghanistan.
“Dari Bandara Internasional Hamid Karzai, Afghanistan, Presiden Jokowi dan Ibu Negara beserta rombongan akan kembali ke tanah air,” kata Bey.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana dalam kunjungan ke Afghanistan itu antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menlu Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.