Akbar

Akbar

20
March

 

 

VOInews.id- Korea Utara telah menembakkan sebuah rudal balistik jarak pendek ke arah laut di pesisir timur Semenanjung Korea pada Minggu, menurut pernyataan militer Korea Selatan. Rudal tersebut, yang diluncurkan dari stasiun peluncuran Dongchang-ri di pesisir barat Korea Utara pada 11:05 pagi waktu setempat, terbang sejauh 800 kilometer ke arah timur sebelum mencapai targetnya, menurut pihak Korea Selatan.

Korea Selatan mengecam peluncuran rudal balistik yang dilakukan Korea Utara sebagai pelanggaran terang-terangan atas resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Jepang dan Amerika Serikat turut mengecam aksi Korea Utara.

"Tindakan Korea Utara mengancam perdamaian dan keamanan internasional dan tidak dapat diterima," kata menteri negara pertahanan Jepang Toshiro Ino pada sebuah konferensi pers. Ino menambahkan bahwa Jepang telah menyatakan protes kerasnya melalui Kedutaan Besar Korea Utara di Beijing, China.

Sementara itu, Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat menjelaskan peluncuran rudal Korea Utara tersebut tidak berdampak langsung baik kepada personel AS maupun sekutunya.

Namun, komando AS tersebut menyatakan tindakan tersebut semakin menegaskan dampak destabilisasi yang bisa ditimbulkan dari program pengembangan senjata pemusnah massal dan rudal balistik ilegal Korea Utara. Peluncuran pada Minggu menjadi peluncuran rudal kesekian kalinya yang dilakukan Korea Utara akhir-akhir ini.

Korea Utara telah meluncurkan apa yang diduga sebagai misil balistik antarbenua (ICBM) ke laut di antara Semenanjung Korea dan Jepang beberapa jam sebelum Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berangkat ke Tokyo untuk menghadiri pembicaraan untuk menangani masalah Korea Utara.

Pyongyang menegaskan peluncuran ICBM pada Kamis tersebut adalah sebagai peringatan terhadap latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan yang tengah berlangsung, sebagaimana dilaporkan KCNA. Pekan lalu, militer Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan militer bersama "Freedom Shield 23" yang akan berlangsung selama 11 hari. Latihan bersama tersebut digelar dengan skala terbesarnya sejak 2017 untuk menghalau ancaman Korea Utara yang terus bertambah.

 

Sumber: Reuters

20
March

 

VOInews.id- Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan dadakan ke Kota Mariupol di wilayah Donetsk, timur Ukraina, sebagaimana dilaporkan media Rusia pada Minggu, yang merupakan kunjungan pertamanya ke daerah Ukraina yang diduduki Rusia sejak invasi Februari tahun lalu.

Mariupol ada di wilayah Donetsk yang menjadi salah satu daerah yang oleh Rusia secara resmi dicaplok pada September lalu di tengah kecaman Ukraina dan sekutunya yang menyatakan tindakan tersebut ilegal. Daerah Donetsk, Luhansk, dan sebagian besar daerah industri Donbas di Ukraina diduduki Rusia setelah pertempuran berdarah. Kunjungan tersebut dilakukan setelah Putin tiba ke Krimea pada Sabtu (18/3) untuk memperingati sembilan tahun pencaplokan semenanjung tersebut ke Rusia.

Media Rusia, mengutip pernyataan Kremlin, menyatakan Putin berangkat ke Mariupol dengan helikopter. Dalam kunjungan itu, Putin mengendarai mobil ke beberapa tempat di kota itu sembari berhenti dan bercakap-cakap dengan warga lokal. Putin dilaporkan mengunjungi sebuah keluarga di rumah baru mereka di area perumahan yang dibina militer Rusia di Distrik Nevsky, Mariupol, dalam kunjungannya.

"Kepala negara juga menginspeksi garis pantai Mariupol di area klub yacht, gedung teater, dan tempat penting lainnya di kota," sebagaimana dilaporkan Interfax yang mengutip dinas pers Kremlin. Media Rusia juga melaporkan bahwa Putin dalam kunjungannya bertemu petinggi komando operasi militer di Ukraina, termasuk Panglima Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov yang bertanggung jawab atas operasi militer tersebut.

Kunjungan ke Mariupol, yang dilakukan dua hari setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan sebuah perintah penangkapan terhadapnya, membuat Putin mencapai titik terdekatnya dari garis depan pertempuran sejak invasi dimulai. ICC menuduh Putin secara pribadi bertanggung jawab atas langkah deportasi ilegal anak-anak Ukraina ke Federasi Rusia selama invasi. Perintah penangkapan Putin oleh ICC merupakan tindakan simbolis yang dapat semakin mengisolasi presiden Rusia itu.

Jatuhnya Mariupol ke tangan Rusia setelah pertempuran panjang dan mematikan adalah kemenangan besar Rusia pertama setelah gagal merebut Kiev pada fase awal perang dan beralih memfokuskan serangan ke bagian tenggara Ukraina. Mariupol, di pesisir Laut Azov, hancur lebur menjadi puing yang terbakar setelah pertempuran yang berlangsung beberapa pekan. Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) menyatakan pengeboman sebuah rumah sakit bersalin di Mariupol pada awal invasi merupakan kejahatan perang.

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah beberapa kali berkunjung ke medan pertempuran untuk memotivasi tentara Ukraina dan membicarakan strategi perang. Sementara Putin terus menetap di Kremlin saat menjalankan apa yang Rusia sebut sebagai operasi militer khusus tersebut. Ukraina dan sekutunya menyatakan invasi Rusia, yang telah memasuki bulan ke-13, sebagai usaha pencaplokan daerah yang menyebabkan ribuan korban jiwa dan memaksa jutaan rakyat Ukraina mengungsi.

 

Sumber: Reuters

20
March

 

VOInews.id- Duta Besar Ukraina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Sergiy Kyslytsya menyuarakan dukungan untuk memperpanjang Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, Kyslytsya menggarisbawahi bahwa idealnya, kesepakatan penting itu seharusnya diperpanjang tanpa batas waktu untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Ukraina di Laut Hitam.

"Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam harus diperpanjang setelah berakhir pada 18 Maret setidaknya selama 120 hari, sebagaimana ditentukan, atau untuk jangka waktu tidak terbatas," kata Kyslytsya.

Dia juga menyarankan agar kesepakatan itu diperluas untuk mencakup pelabuhan Ukraina di wilayah Mykolaiv. Pada Juli tahun lalu, Rusia, Ukraina--ditengahi oleh PBB dan Turki--menandatangani perjanjian untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari Yuzhny, Chornomorsk, dan Odesa. Pengiriman biji-bijian dari ketiga pelabuhan tersebut sempat terhenti sejak meletusnya perang Rusia-Ukraina pada Februari 2022. Kesepakatan yang masa berlakunya berakhir pada Minggu itu, akan diperpanjang selama 120 hari lagi--dan merupakan perpanjangan yang kedua kalinya.

 

 

Sumber: Anadolu

20
March

 

VOInews.id- Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menegaskan makanan menjadi industri di masa depan. "Karena selama manusia punya perut dan mulut, maka industri makanan akan selalu menarik dan ini adalah industri masa depan," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu. Menurut dia, industri makanan akan selalu ada. Sebab, manusia bakal terus membutuhkan makan. Hal itu disampaikan Sandiaga saat menghadiri pameran AllFood Indonesia di ICE BSD, Tangerang, Banten.

Sandiaga mengapresiasi pameran inovatif di bidang kuliner tersebut. "Acara ini super keren. Ini kolaborasi yang sangat apik. Saya doakan, ini tahun pertama. Tahun depan nambah lagi satu hall, dua hall, tiga hall, eh lama-lama semuanya penuh," katanya. Sandiaga berharap para pelaku UMKM yang berpartisipasi bisa mengembangkan usahanya.

Sehingga, target 4,4 juta lapangan pekerjaan baru di tahun 2024 bakal tercapai. "Mudah-mudahan ini jadi kesempatan yang tidak akan terlupakan bagi para UMKM dan mereka naik kelas dan kita harapkan juga mereka bisa belajar," harapnya.

Kementerian Perindustrian RI mencatat, industri makanan dan minuman tumbuh positif selama tahun 2020 hingga 2022. Pada 2022, industri itu tumbuh 4,90 persen (year-on-year) dan menjadi kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) untuk industri pengolahan non migas pada tahun 2022, dengan 38,35 persen. Tahun 2023, industri makan minum diproyeksikan dapat tumbuh sekitar 6,25 persen dibandingkan tahun 2022.

 

antara