Ana Trijaya Kasih

Ana Trijaya Kasih

03
February

 

(voinews.id) Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap para alumni penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bisa kembali ke Indonesia setelah  mengemban tugas pendidikan di luar negeri. Hal itu disampaikannya dalam acara "Kuliah Umum: Ketahanan Ekonomi dalam Perspektif Lokal, Nasional dan Global" secara daring Kamis.

Menurut dia para alumni tersebut sudah diberikan kebebasan untuk memilih universitas pilihan di dalam maupun luar negeri serta jurusan, sehingga bisa mendapatkan ilmu pengetahuan serta pengalaman di pendidikan tinggi tersebut. Nantinya ia mengungkapkan para alumni tersebut bisa membawa dan membuka cakrawala untuk menjadi pimpinan-pimpinan masa depan yang bisa diharapkan.(antara)

02
February

 

(voinews.id) Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto mengingatkan agar para mahasiswa dan mahasiswi Indonesia yang menimba ilmu di Turki senantiasa menjaga optimisme dan rasa bangga, karena Indonesia adalah negara besar dan kaya. Hal itu disampaikan Menteri saat berkesempatan untuk berjumpa dengan para pelajar Indonesia di Turki di Wisma Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara Rabu.

Seperti disampaikan Antara, Menteri Prabowo mengatakan sebuah kajian dari Bloomberg mengungkapkan bahwa 5 sampai 8 tahun yang akan datang. Indonesia yang saat ini menjadi anggota organisasi negara G20 dapat berkontribusi lebih besar di tataran global hingga menjadi anggota G8 atau G7. Oleh karena itu Menteri Pertahanan menekankan para pelajar Indonesia di Turki. untuk senantiasa bekerja keras dengan sikap optimistis dan gembira untuk membangun bangsa. ANT

02
February


 (voinews.id) Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg pada Rabu menekankan pentingnya kerja sama NATO dengan para mitra di kawasan Indo-Pasifik. Menurut dia, Eropa tidak bisa mengabaikan situasi di Asia Timur karena keamanan global saling terhubung.

Kunjungan itu adalah bagian dari upaya NATO memperkuat hubungan dengan Tokyo dalam mencermati situasi keamanan yang semakin tegang, yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina dan kerja sama militer Rusia-China yang semakin berkembang. Meski Stoltenberg menegaskan bahwa China bukanlah musuh, dia mengatakan bahwa Beijing telah menjadi "kekuatan yang makin otoriter".  ANTARA

02
February



(voinews.id) Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg berjanji pada Rabu untuk tetap melanjutkan sanksi bagi Rusia atas serangan ke Ukraina, sekitar tiga bulan sebelum Jepang menjadi tuan rumah KTT Kelompok Tujuh (G7). Selama pertemuan di Tokyo, Hayashi dan Stoltenberg juga bertukar pandangan mengenai situasi keamanan di wilayah Indo-Pasifik, sambil menyetujui kolaborasi lebih dekat antara Jepang dengan sekutu trans-Atlantik yang dipimpin AS, menurut Kementerian Luar Negeri.

Pada Rabu, Hayashi mengatakan kepada Stoltenberg bahwa sangat berarti bagi Jepang dan NATO, yang memiliki nilai fundamental yang sama, untuk “memberikan pesan kuat” pada saat “titik perubahan sejarah ini”. Stoltenberg menekankan pentingnya organisasi NATO dan Tokyo bekerja sama di sejumlah bidang termasuk keamanan, dan menunjukkan harapannya untuk kepemimpinan Jepang sebagai ketua KTT G7 tahun ini di Hiroshima pada Mei. Negara-negara G7 yaitu Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat, ditambah Uni Eropa, telah menjatuhkan sanksi ekonomi berat kepada Rusia atas penyerangan ke Ukraina. (ANTARA)