Stuart Baker (74 tahun) dan Adrian Baker (72 tahun) warga Pantai Boynton, Florida, Amerika Serikat (AS), sebelumnya dalam kondisi sehat sebelum tertular virus corona pada pertengahan Maret 2020. Suami istri pensiunan itu digambarkan sebagai pasangan yang harmonis dan selalu bersama. Mereka sudah mengarungi bahtera rumah tangga selama 51 tahun. Keduanya dipisahkan oleh maut setelah meninggal karena Covid-19. Waktu kematian mereka pun hanya berjarak enam menit.
Dilansir di laman New York Post, Sabtu (4/4) waktu setempat, awalnya Stuart terkena gejala virus lebih berat dibandingkan Adrian. Dia dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit. Sementara itu, Adrian telah pulih di rumah, tetapi kondisinya memburuk ketika dia mengetahui suaminya ada di ICU.Kronologis jarak kematian yang berdekatan ini bukan tanpa sebab. Rupanya, ketika keduanya dalam masa kritis, mereka dipindahkan ke ruang rumah sakit yang sama. Di sana, mereka memutuskan untuk melepas ventilator secara bersamaan dengan tujuan agar bisa meninggal bersama. Republika
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok meminta warga negara Indonesia (WNI) di Thailand untuk mematuhi kebijakan pemerintah setempat yang telah memberlakukan jam malam mulai tanggah 3 hingga 15 April, terkait penyebaran COVID-19 atau virus corona.Imbauan KBRI Bangkok tertulis dalam lembar pengumuman yang diunggah ke akun Instagram @Indonesian_Embassy_Bangkok, yang diakses di Jakarta, Sabtu. Dalam pengumuman tersebut KBRI Bangkok mengimbau WNI di Thailand untuk memperhatikan sejumlah hal terkait pemberlakuan jam malam tersebut; termasuk mematuhi kebijakan Pemerintah Thailand yang menerapkan jam malam pada pukul 22.00 hingga pukul 4.00 dini hari mulai 3 hingga 15 April.
WNI juga diminta untuk selalu tenang dalam menghadapi situasi dan terus memantau perkembangan berita di Thailand serta melakukan antisipasi apabila kondisi dan situasi memburuk. Selain itu, KBRI juga mengimbau untuk menjaga kesehatan diri dan melakukan pencegahan dampak COVID-19 dengan menjaga kebersihan, memakai masker, dan mencuci tangan secara berkala dengan sabun atau hand sanitizer. Antara,
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez meminta parlemen memperpanjang masa kebijakan lockdown selama 15 hari hingga 26 April 2020 mulai Sabtu (4/4) waktu setempat. Kebijakan tersebut menyusul angka kasus infeksi serta kematian akibat virus corona tipe baru atau Covid-19 yang melambat.Dalam pidato yang disiarkan televisi negara, Sanchez mengatakan kebijakan lockdown saat ini mulai menunjukkan hasil. Meski ia memperingatkan perpanjangan dari keadaan darurat negara kali ini tidak akan menjadi yang terakhir.
Sanchez juga menegaskan kembali dukungannya untuk peluncuran utang bersama yang dikeluarkan oleh anggota zona euro sebagai cara untuk melawan dampak ekonomi virus corona. Itu merupakan sebuah ide yang diperjuangkan oleh Spanyol dan Italia tetapi ditolak oleh Jerman dan anggota UE utara lainnya.Korban kematian akibat virus corona di Spanyol naik menjadi 11.744 pada Sabtu, ini adalah angka tertinggi kedua di dunia setelah Italia. Republika
Pengamat ekonomi Wahyu Ario Pratomo mengatakan wabah Virus Corona baru atau COVID- 19 menimbulkan krisis ekonomi, namun hanya berlangsung jangka pendek. Hal itu dikatakan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan, Sabtu. Pemulihan ekonomi yang cepat usai pandemi COVID -19, mengacu pada keyakinan bahwa semua sektor akan langsung bergerak usai virus itu tidak mewabah lagi. Menurut dia, saat ini masyarakat tidak berani melakukan aktivitas karena takut tertular virus. Aktivitas masyarakat nyaris tidak ada karena pemerintah pun, kata dia, menerapkan social distancing untuk menekan penyebaran COVID-19. Di Sumatera Utara sendiri, perlambatan ekonomi akan terlihat jelas pada triwulan II atau April - Juni 2020. Sementara di triwulan I, meski ada perlambatan ekonomi, tetapi tidak besar karena dampak wabah COVID-19 baru dirasakan Maret, meskipun virus itu sudah mewabah secara global pada Februari 2020. Antara