Presiden Joko Widodo dijadwalkan menghadiri peluncuran Program Pesantrenpreneur yang digagas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan, Sabtu (12/5). Ketua Hipmi Jawa Timur Mufti Anam di Surabaya, Kamis mengatakan, peluncuran Program Pesantrenpreneur juga akan dihadiri sejumlah menteri, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, para kepala daerah, Ketua Hipmi Bahlil Lahadalia dan sejumlah tokoh nasional. Program Pesantrenpreneur ini akan dijalankan secara terintegrasi, mulai pelatihan, pendampingan, permodalan hingga pemasaran.
Mufti Anam yang juga salah seorang pengasuh Pesantren Bayt al-Hikmah Pasuruan mengatakan salah satu wujud awal Program Pesantrenpreneur adalah pembukaan gerai berkonsep syariah yang diberi nama "Ummart" di 10 pesantren yang menjadi sarana pemasaran produk-produk lokal pesantren dan produk UMKM desa sekitar pesantren. Pesantrenpreneur menurut Mufti Anam adalah program penguatan ekonomi umat berbasis pondok pesantren. Program ini melibatkan Hipmi dengan dukungan penuh pemerintah, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan berbagai pihak lainnya. antara
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang telah menembus level Rp. 14.000 per dollar AS menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak tentang meningkatnya level inflasi. Namun, menurut Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta Tony Prasetiantono ada hal lain yang harus menjadi fokus pemerintah yakni utang luar negeri dan kemampuan impor Indonesia. Karena hingga saat ini level inflasi Indonesia masih terkendali atau belum mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut disampaikannya dalam diskusi yang digelar oleh sebuah radio swasta di Jakarta baru–baru ini.
“Inflasi rasanya belum ya, belum banyak. Karena itu sekali lagi kan kalau anda hitung dari matematikanya kan itu dari 13.500 menjadi 14.000 itu kan tetap kecil. Cuma menurut saya bukan itu yang menjadi concern kita, karena diluar faktor inflasi masih ada pembayaran utang luar negeri, kemudian kemampuan untuk mengimpor itu menjadi lemah itu yang jadi concern.”
Disinggung mengenai pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS pada sektor riil, Tony Prasetiantono mengatakan sektor tersebut hingga saat ini masih berjalan dengan baik dan tidak mendapatkan pengaruh yang signfikan. Karena saat ini produsen cenderung menghabiskan stok barang yang dimilikinya dengan menjual kepada konsumen menggunakan harga lama. Selain itu diprediksi, produsen tidak akan menaikkan harga barang dalam waktu dekat untuk mengantisipasi turunnya permintaan dari konsumen yang justru akan merugikan mereka. (voi/Rezha)
Duta Besar RI untuk Yordania dan Palestina, Andy Rachmianto, menyebutkan, salah satu keistimewaan pameran pertahanan dan keamanan berskala Internasional di Yordania yang bertajuk The 12th Special Operations Forces Exhibition and Conference –SOFEX, adalah kehadiran dua pejabat tinggi pemerintah Indonesia. Dalam sejarah penyelenggaraan SOFEX sejak tahun 1996, baru kali ini dihadiri langsung oleh Menteri Pertahanan RI dan Kepala Kepolisian RI.
Andy Rachmianto dalam keterangan tertulisnya kepada Antara News, Rabu (9/5) menjelaskan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Kepala Kepolisian RI, Jenderal Polisi Tito Karnavian, menghadiri pameran yang dibuka Raja Yordania Abdullah II itu pada 8 Mei ini di area pameran King Abdullah I Airbase, Marka, Yordania Mereka menghadiri kegiatan akbar yang diikuti 53 negara ini dalam rangka memenuhi undangan pemerintah Yordania. Menurut Andy, kedua pejabat negara tersebut juga menggelar pertemuan terpisah dengan Raja Abdullah II untuk membahas peningkatan hubungan dan kerja sama bilateral RI-Yordania, khususnya pertahanan dan keamanan, serta kontraterorisme. ant.10.5’18.mar
Indonesia dan Korea Selatan menandatangani kesepakatan pengaturan pelaksanaan untuk mendirikan Pusat Penelitian dan Kerja Sama Teknologi Kelautan. Seperti dilaporkan Antara, penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Korea Selatan Kim Young Choon di Jakarta, Rabu (9/5). Luhut Pandjaitan dalam keterangan tertulis di Jakarta mengatakan, kerja sama maritim dengan Korea Selatan sangat penting, karena ada Laut Tiongkok Selatan dan Laut Natuna.
Ia berharap, nanti Indonesia bisa bekerja sama di wilayah ini. Penandatanganan kerja sama itu merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman tentang kerja sama maritim yang ditandatangani pada 16 Mei 2016 antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan. Nota kesepahaman kerja sama maritim juga ditandatangani pada tingkat perguruan tinggi antara Institut Teknologi Bandung dan Institut Sains dan Teknologi Kelautan Korea pada 14 April 2016. ant.10.5’18.mar