Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah-UKM berkomitmen meningkatkan produktifitas dan daya saing koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah-UMKM, serta memprioritaskan pengembangannya secara terintegrasi dalam menghadapi era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Berkaitan dengan hal tersebut, Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha, Kementerian Koperasi dan UKM melaksanakan Temu Konsultasi Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah -KUMKM dalam rangka pendampingan penanganan dampak perdagangan bebas MEA, di Batam.Dengan dilaksanakannya Temu Konsultasi ini pendampingan yang dilakukan oleh Pendamping MEA diharapkan tepat sasaran sesuai kebutuhan KUMKM di era perdagangan bebas MEA yang semakin kompetitif baik di pasar dalam negeri, maupun pasar ASEAN.
Sementara itu Kepala Bidang Fasilitasi Mitigasi Resiko Usaha Dampak Globalisasi, Kemenkop dan UKM, Sutrisminingsih menyampaikan kegiatan ini berkaitan dengan akan dilaksanakannya pendampingan oleh para Pendamping MEA, pada Juli hingga September 2018.Pendampingan penanganan dampak perdagangan MEA tahun 2018 akan dilaksanakan di 6 wilayah yaitu Kota Batam, Tasikmalaya, Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan, dengan mendayagunakan 3 pendamping di masing-masing wilayah.kbrn.
Bali akan menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia yang dihelat pada Oktober 2018.Guna menyambut pertemuan yang akan dihadiri setidaknya 17.000 peserta tersebut, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali pun berbenah.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Prayogi di Bali Sabtu mengatakan belanja modal PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai operator bandara dalam mempersiapkan pelaksanaan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia mencapai 2,2 triliun rupiah.Yanus menjelaskan, investasi tersebut untuk penyediaan fasilitas terkait pertemuan ekonomi bertaraf global tersebut. Salah satu hal yang harus dilakukan adalah perluasan area bandara untuk membangun sejumlah fasilitas.Yanus menyebut, lahan yang diperlukan untuk upaya tersebut mencapai 5,8 hektar. kom
Amerika Serikat akan memberlakukan kebijakan biaya impor baru untuk barang-barang China dengan besaran mencapai 60 miliar dolar Amerika atau setara dengan 824 triliun rupiah.Jika hal tersebut meluas, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan merasakan dampak langsung dari perang dagang tersebut.Ahli perdagangan Internasional, Fithra Faisal di Jakarta Sabtu mengatakan, setidaknya ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menghadapi potensi ancaman dari perang dagang tersebut.Untuk jangka pendek, pemerintah harus mengantisipasi di sektor finansial.
Oleh karena itu, Fithra Faisal mengatakan pemerintah harus hadir, dan melakukan intervensi terhadap pasar.Selain itu pemerintah juga diharapkan mempersiapkan untuk meningkatkan daya saing. Sementara itu untuk jangka menengah, pemerintah dinilainya perlu memetakan negara-negara non-tradisional untuk dijadikan partner.Seperti di Angola, Senegal, Afrika Selatan, juga di Timur Tengah, yang sebenarnya belum tersentuh selama ini. Itu bisa kemudian menjadi alternatif selain dengan partner-partener tradisional seperti Amerika Serikat dan juga Cina.rol.
Produk makanan berupa ayam olahan berupa nugget dalam negeri berhasil menembus pasar Jepang, yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja ekspor nasional untuk ke depan. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta, Kamis, mengatakan menembus pasar Jepang tidak mudah, karena Jepang menerapkan standar yang tinggi khususnya untuk produk-produk makanan dan minuman.
Ia melakukan pelepasan ekspor perdana nugget ayam ke Jepang hasil produksi PT Belfoods Indonesia (Belfoods), anak perusahaan PT Sierad Produce Tbk dari Gunung Sewu Group Kamis. Ekspor perdana tersebut sebanyak satu kontainer produk ayam olahan. Enggartiasto menambahkan, ekspor perdana tersebut diharapkan menjadi awal yang baik untuk mulai memajukan industri ayam olahan Indonesia ke pasar Internasional. Ia menambahkan, Jepang dipilih sebagai tujuan ekspor produk nugget ayam karena potensi pasarnya yang sangat besar. (antara)