ofra voi

ofra voi

12
March

Keroncong

Published in pop music

Kali ini, menghadirkan lagu-lagu bernuansa keroncong yang dibawakan oleh seorang penyanyi berbakat Indonesia, Hetty Koes Endang. Untuk membuka perjumpaan kali ini, kita dengarkan sebuah lagu berjudul Kasih.

Kasih adalah sebuah lagu bergendre jazz yang diciptakan oleh Richard Kyoto, dan dipopulerkan oleh Ermy Kullit. Lagu ini kemudian dinyanyikan kembali dalam gendre keroncong oleh Hetty Koes Endang. Kedua penyanyi ini membawakan lagu ini dengan sangat baik dalam gendre yang berbeda. Mengangkat tema cinta yang bercerita tentang kerinduan seorang kepada kekasih dan mengharap kehadirannya. Lagu ini juga berisi ungkapan cinta dan janji untuk setia.

Hetty Koes Endang adalah seorang penyanyi senior yang lahir di Jakarta, pada 6 Agustus 1957. Dia mulai terjun ke dunia tarik suara sejak usia 10 tahun. Wanita berdarah Minang dan Sunda ini memiliki kemampuan yang baik membawakan berbagai genre lagu, termasuk lagu keroncong. Bakat menyanyi Hetty diperoleh dari ayahnya yang dahulunya merupakan seorang penyanyi keroncong.

sebelum kita lanjutkan, berikut kami hadirkan sebuah lagu keroncong berjudul Tinggi Gunung Seribu Janji.

lagu ini bercerita tentang janji antara sepasang anak manusia. Seperti dalam kutipan liriknya, Seribu tahun kau berjanji, seribu tahun ku menanti. Asal saja kau setia aku takkan melanggar janji. Pergilah kekasih hati nan perwira jaya sakti. Seribu tahun tak lama hanya sekejab mata, kita kan berjumpa pula...

bakat alami Hetty semakin terasah dengan belajar pada musikus N. Simanungkalit dan Yasir Syam. Hetty meraih penghargaan berupa 38 piala dan 12 golden record dari berbagai festival baik ditingkat nasional maupun internasional.

Yeyet, panggilan akrab untuk Hetty Koes Endang ini, memasuki dunia rekaman pada tahun 1973, melalui Nada Sound dengan lagu berjudul Musim Semi. Namanya melejit di dunia hiburan Indonesia setelah melantunkan tembang "Dingin" karya Rinto Harahap. Album ini dikabarkan laris sampai 1 juta kopi. Yeyet, mencapai puncak popularitasnya pada tahun 80-an. Saat itu dia bisa show sampai 2 kali dalam sehari dan mengeluarkan 4 album dalam setahun. Sepanjang kariernya di blantikamusik Indonesia,tidak kurang dari 23 album telah dihasilkannya, mulai dari lagu pop, keroncong sampai dangdut. Meskipun pernah bermain dalam sejumlah film nasional, Yeyet mengaku lebih menyukai dunia tarik suara.//

12
March

Nusa Tenggara Barat memiliki dua pulau utama, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Saat ini terdapat 3 suku utama yang merupakan penduduk asli Nusa Tenggara Barat, yaitu, Suku Sasak yang berasal dari Pulau Lombok, dan Suku Mbojo dan Sumbawa yang berasal dari Pulau Sumbawa. Masing-masing suku ini, memiliki senjata tradisional khas yang memiliki nilai budaya maupun nilai sejarah. Salah satu senjata tradisional itu adalah Tulup, milik Suku Sasak.

Tulup adalah salah satu senjata tradisional Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara barat, yang mereka gunakan untuk berburu. Senjata ini terbuat dari kayu Meranti yang dilubangi. Sedangkan pelurunya disebut Ancar, terbuat dari pelepah pohon Enau yang berbentuk seperti mata panah. Biasanya mata Ancar diolesi racun dari getah pohon Tatar. Getah ini sangat ampuh untuk membunuh binatang buruan. Tulup milik suku Sasak memiliki tiga komponen penting yang harus dibawa saat berburu, yaitu gagang Tulup, Ancar, dan Terontong atau tempat menyimpan Ancar.

menurut sejarah, Tulup sudah dikenal lama dalam kebudayaan suku-suku yang tinggal di daerah pedalaman Indonesia seperti, Kalimantan, Sumatera, Papua, dan Nusa Tenggara. Biasanya mereka menggunakan Tulup untuk berburu binatang seperti babi, kera, macan atau gajah.

Masyarakat suku Sasak menggunakan Tulup untuk berburu babi dan kera yang banyak ditemukan di hutan Lombok. Bagi para pemburu suku Sasak, Tulup dianggap sebagai benda yang sakral. Menurut mereka, berburu merupakan matapencaharian mereka, dan Tulup adalah alat yang membantu mencari nafkah, karena itu perlu dihargai dan dihormati.

hingga saat ini, kelompok orang-orang yang tinggal di dekat hutan rimba, masih menggunakan Tulup untuk berburu. Hutan Lombok yang lebat serta banyak babi dan kera berkeliaran membuat kegiatan berburu ini masih diminati oleh sebagian masyarakatnya. Namun, sejak pemerintah provinsi bekerja-sama dengan Departemen Kehutanan melarang perburuan kera karena termasuk hewan yang dilindungi, jumlah pemburu tradisional semakin berkurang.// Ihsan

11
March

 

 

Pelangi Nada edisi kali ini, kami hadirkan penyanyi berkebangsaan Indonesia, Virzha. Pendengar, mengawali perjumpaan, saya hadirkan lagu berjudul “Seperti Yang Kau Minta”. Di Muhammad Devirzha atau Virzha memulai kariernya sejak mengikuti ajang pencarian bakat Indonesian Idol season 8. Kala itu, ia berhasil keluar sebagai juara ketiga. Sejak saat itu, ia dikenal sebagai penyanyi yang lebih sering mengusung lagu berunsur musik rock karena sesuai dengan karakter suaranya. Di penghujung tahun 2017, Virzha merilis single berjudul “Seperti Yang Kau Minta”. Lagu ini merupakan persembahan Virzha untuk musisi legendaris Indonesia, Chrisye. Penyanyi kelahiran Banda Aceh ini memang mengidolakan dan menjadikan almarhum Chrisye sebagai inspirasinya dalam bermusik. Baiklah pemdegar sebelum kita lanjutkan tentang penyanyi Virzha mari kita dengarkan kembali sebuah lagu yang berjudul Sirna. Selamat mendengarkan.

lagu yang dinyanyikan oleh Virzha berjudul Sirna baru saja anda dengarkan. Lagu Sirna mulai dirilis di radio Indonesia sejak tanggal 24 Februari 2017. Lagu ini mengisahkan tentang seorang lelaki yang telah memupuk harapan yang sangat tinggi pada seseorang, namun pada akhirnya harapan tersebut sirna. Liriknya lagu ini bercerita tentang proses pengikhlasan. Memang berat bagi manusia untuk mengikhlaskan sesuatu. Namun, sesuatu yang telah terjadi harus diikhlaskan, meski membutuhkan waktu.

Meski dikenal sebagai penyanyi yang mengusung genre rock, dalam lagu Sirna, Virzha ingin menyuguhkan sesuatu yang beda. Melalui aransemen lagu ini, Virzha ingin mengajak pendengar musik untuk kembali ke era new wave yang popular pada tahun 1980-an. Dalam lagu ini, Virzha ikut berkontribusi untuk menentukan haluan musiknya. Dengan campur tangan Virzha, aransemen lagu ini digarap lebih modern.

11
March

 

Kabupaten Pacitan di Jawa Timur tidak hanya terkenal sebagai tempat kelahiran presiden Indonesia yang ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono tetapi tempat ini juga mempunyai sebutan kota seribu gong. Tidak itu saja, kabupaten Pacitan juga mempunyai banyak pantai-pantai yang cantik. Salah satu pantai yang tidak boleh dilewatkan adalah Pantai Srau yang terletak di Dusun Srau, Desa Candi, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.

hampir semua pantai yang ada di Pacitan memiliki pasir putih dengan ombak yang cukup besar. Termasuk di Pantai Srau. Deburan ombak yang ada di pantai Srau membuat pantai ini sangat cocok untuk surfing. Selain ombak besar dan pasir putih lembut yang menggoda, daya tarik lain dari pantai Srau adalah tebing-tebingnya yang menjulang tinggi dan menjorok ke arah laut. Tebing-tebing tinggi yang mengitarinya ini, benar-benar mampu menyempurnakan keindahan Pantai Srau. Keindahan lain dari pantai ini juga akan terlihat jika air laut sedang surut. Pada saat itu anda dapat menuju ke arah batu karang yang terlihat karena air laut surut, dan di sinilah anda dapat mencari spot terbaik untuk mengabadikan saat yang indah di pantai ini .

Pantai Srau berjarak sekitar 25 Km dari kota Pacitan. Butuh waktu kurang lebih 1,5 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor untuk bisa sampai ke lokasi pantai Srau. Jika anda menggunakan transportasi darat selain kendaraan bermotor, dari arah Yogyakarta dan Solo anda bisa menuju Pacitan dengan menggunakan kereta api dan berhenti di stasiun Tugu.

Sedangkan jika anda menggunakan transportasi udara, anda dapat mendarat di bandara Yogyakarta dan melanjutkan perjalananan dengan menyewa kendaraan menuju Pacitan. Setiba di Pantai Srau anda cukup membayar Rp. 5000 perorang untuk dapat masuk ke area wisata Pantai Srau ini.

Lokasinya yang cukup tersembunyi membuat pantai Srau tidak terlalu ramai dikunjungi Karena di sekitar pantai ini tidak ada penginapan resmi, selain bisa tidur dengan menumpang di rumah-rumah penduduk yang ada di sekitar pantai, anda juga bisa mendirikan tenda di pantai Srau ini Karena pantai Srau ini juga cocok untuk berkemah.

Pantai Srau memiliki tiga lokasi yang membuat hati para pengunjung   akan terpesona melihat keindahannya. Tiga lokasi tersebut meliputi: lokasi pertama terletak di timur pantai, di sini terdapat pos penjagaan, di lokasi yang pertama anda akan melihat beberapa batu karang yang membentuk bukit di bibir pantai, ada juga batu karang yang berbentuk seperti terowongan, dan ini menjadi keunikan tersendiri di pantai Srau. Anda dapat melihat pemandangan matahari terbit yang cantik sekali. Lokasi ke dua, berupa tempat duduk-duduk santai yang terbuat dari beton serta merupakan lokasi favorit pengunjung. Pengunjung bisa bersantai sambil melihat keindahan pantai Srau. Di tempat ini biasanya banyak pengunjung melakukan aktifitas surfing atau selancar. Sedangkan di lokasi ke tiga terdapat anjungan kecil yang disediakan oleh pengelola untuk melihat keindahan sunset di Pantai Srau. Dari lokasi ke tiga ini, anda juga bisa melihat batu karang yang menonjol yang bentuknya mirip dengan ikan hiu.